KONTEKS.CO.ID - Pesawat Lion Air JT-123 yang berangkat dari Bandar Udara Radin Inten II, Lampung, terpaksa harus dialihkan mendarat di Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, pada Sabtu, 26 April 2025.
Harusnya, pesawat tersebut mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Tetapi harus dialihkan karena angin kencang.
Informasi mengenai pesawat Lion Air JT-123 yang gagal mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, dilaporkan Guru Besar IPB Bustanul Arifin yang menjadi menumpangi pesawat tersebut.
Baca Juga: Lonceng Basilika Santo Petrus Sudah Berdentang, Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus Dimulai
Menurut Bustanul, pesawat lepas landas dari Lampung pada pukul 13.55 WIB, dan harusnya mendarat di Soetta pukul 14.45 WIB.
Tapi awak kabin mengumumkan kalau pesawat akan mendarat karena telah terlihat landas pacu. Tapi pesawat justru naik lagi setelah ada angin kencang di area Bandara Soetta.
Awal kabin kemudian mengumumkan kalau pesawat akan dialihkan untuk di Bandara Kertajati. Setelah seluruh penumpang turun dari pesawat, pada pukul 16.36 WIB, pesawat sudah kembali lepas landas dari Kertajati menuju Soetta.
Baca Juga: Kejati DKI Jakarta Diminta Segera Ungkap Dugaan Korupsi EO KPUD dan Rumah Mewah DAK
Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh Konteks.co.id, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro membenarkan kalau pesawat Lion Air JT-123 gagal mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Karena kendala cuaca, pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan karena kecepatan angin di Soetta yang tidak memenuhi standar keselamatan.
"Pilot memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Keputusan ini diambil karena kondisi cuaca di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya kecepatan angin yang tinggi mencapai 14 knots, tidak memenuhi standar keselamatan untuk pendaratan," ujarnya.
Baca Juga: Kejari Pontianak Didesak Periksa Rektor IAIN, Diduga Korupsi 2,5 Miliar Proyek Tiga Tower
"Pilot telah mengambil keputusan yang tepat dan sesuai dengan prosedur standar operasional penerbangan (Standard Operating Procedure/SOP) dengan mengutamakan aspek keselamatan penumpang, awak pesawat, dan operasional penerbangan secara keseluruhan," lanjutnya.
Usai cuaca normal, pesawat kembali terbang ke Bandara Soetta. Pesawat mendarat dalam keadaan selamat.
Artikel Terkait
Terungkap Fakta-fakta Pencurian Barang Penumpang Pesawat Lion Air di Bandara Makassar, Perhiasan 4 Gram Raib!
Jenazah Dua Pendaki Tewas di Cartensz Diterbangkan ke Jakarta dengan Lion Air
Viral Daftar Gaji Karyawan Garuda Eks Lion Air Bawaan Dirut Wamildan Nyaris Rp1 Miliar Sebulan, Ini Respons Manajemen
Gempa Bogor M 4,1 Disertai Suara Gemuruh, Ini Penjelasan BMKG yang Bikin Merinding!
BMKG Kembali Mengingatkan Ancaman Gempa Megathrust di Jakarta, Dwikorita: Lihat Bangkok
Ini Dia 2 Segmen Gempa Megathrust yang Membuat Kepala BMKG Dwikorita Super-Khawatir