KONTEKS.CO.ID - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti menyebut, bertemunya Presiden Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri bukan agenda biasa.
Sebab, kata dia, pertemuan kedua tokoh politik Tanah Air itu telah tertunda berbulan-bulan.
"Kalau pertemuan biasa kenapa bisa tertunda 6 bulan," ujar Ikrar dalam perbincangan di Podcact Abraham Samad SPEAK UP, mengutip Jumat 11 April 2025.
Baca Juga: Fadli Zon Kenang Titiek Puspa sebagai Figur Paling Berpengaruh dalam Industri Musik di Indonesia
Pasalnya, pertemuan tersebut direncanakan digelar sebelum atau sesudah pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden tahun 2024 lalu.
Namun, pertemuan tersebut tidak terjadi meski sudah disiapkan pengamanan pertemuan Megawati dan Prabowo di Teuku Umar.
"Ternyata mobilnya Pak Prabowo balik karena adanya karena ada, katanya sih 'kekuatan di Solo sana yang kemudian akan membongkar sesuatu yang bersifat rahasia dari Pak Prabowo," tuturnya.
Baca Juga: Gangguan Sistem Layanan Kembali Pulih, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman
Ikrar lantas blak-blakan mengatakan, pertemuan Prabowo dan Megawati tersebut tidak dikehendaki Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi.
"Cuma sekarang kan, kalau Jokowi saja yang punya rahasia Prabowo, pasti Prabowo juga punya rahasia Jokowi dan rahasia Gibran," ujarnya.
Ikrar memandang, kemungkinan Prabowo 'takut' atau masih menjaga sopan santun sebagai orang yang banyak dibantu Jokowi hingga menjabat sebagai Presiden ke-8 RI.
"Tapi, Pak Prabowo dalam setiap kesempatan, setiap pembicaraan dia tidak pernah melupakan jasa Jokowi terhadap dirinya, itu yang harus kita ingat," kata Ikrar.
Artikel Terkait
Cara Membuat Action Figure: Panduan Lengkap untuk Pemula
BMKG Telat Informasikan Gempa di Bogor, Warganet Tuding Efisiensi Anggaran Prabowo Jadi Penyebabnya
Tokoh Muhammadiyah dan NU Kompak Tolak Rencana Prabowo Evakuasi Seribu Warga Gaza ke Indonesia
Lisa Mariana Jumpa Pers Usai Minta Maaf pada Atalia, Janji Beberkan Bukti Selingkuh dengan Ridwan Kamil