a
KONTEKS.CO.ID - Dua tokoh ulama Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (MUI) menolak rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia.
Diketahui, Presiden Prabowo pada Rabu 9 April 2025 bertolak ke sejumlah negara di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar dan Yordania. Salah satu tujuan dari kunjungan tersebut adalah membicarakan rencana evakuasi itu.
Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas, meresponsnya dengan mempertanyakan rencana tindakan tersebut.
Baca Juga: EXO Siap Reuni Full Member! Fan Meeting Spesial Seusai Sehun Rampung Wamil
"Untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" sesal Buya Anwar Abbas di Jakarta, mengutip laman MUI, Jumat 11 April 2025.
Indonesia Jangan Sampai Ditipu Israel
Untuk pembaca Konteks ketahui, rencana pengosongan Gaza telah diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai materi proposal perdamaian di Timur Tengah. Namun rencana relokasi itu mendapat penolakan sejumlah pihak, termasuk Arab Saudi, karena dinilai sebagai tipu muslihat pendudukan Israel di Palestina.
Wakil Ketua Umum MUI menilai, kalau rencana itu terwujud, Israel bisa lebih bebas menguasai Gaza. Kemudian bebas bergerak memindahkan warga Israel ke daerah yang mereka duduki.
Baca Juga: 3 Kemenangan Sempurna, Timnas Indonesia U-17 Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Maju ke Piala Dunia 2025
Dengan demikian, lanjut Buya Abbas, dalam waktu tertentu Gaza bakal menjadi bagian dari negara Israel Raya yang dicita-citakannnya.
Kondisi ini sudah terjadi atas Kota Yerussalem. Sebelumnya, Yerussalem dikuasai rakyat Palestina. Namun sekarang sudah ditempati Israel dan bahkan menjadi ibu kota negaranya.
"Jadi belajar kepada sejarah, Indonesia dalam menghadapi manuver Israel haruslah cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," katanya memperingatkan.
Baca Juga: Sikat, 9 Kode Redeem FC Mobile Gratis di Hari Jumat Berkah 11 April 2025
Ia menambahkan, lima negara yang bakal dikunjungi oleh Prabowo adalah pemeritahan yang memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Israel dan Amerika.
Turki, contohnya. Mereka sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sejak tahun 1949. Lalu Mesir sejak 1979, Yordania sejak 1994, dan Uni Emirat Arab sejak 2020.
Sementara Qatar belum punya hubungan diplomatik, tapi sudah menjalin hubungan dagang tak resmi dengan Israel sejak 1996.
Baca Juga: BMKG Telat Informasikan Gempa di Bogor, Warganet Tuding Efisiensi Anggaran Prabowo Jadi Penyebabnya
"Dengan demikian, lanjutnya, jika Indonesia berkonsultasi dengan negara-negara tersebut, maka sudah dapat dipastikan apa yang akan terjadi untuk langka kebijakan selanjutnya," katanya khawatir.
Karena itu, Buya Anwar meminta Presiden Prabowo tidak ikut-ikutan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia.
Menurut dia, jika Prabowo ngotot mengevakuasi warga Gaza. Maka jangan berharap Israel akan mau kembali menerima mereka yang sudah dievakuasi tersebut.
Baca Juga: AMD Ryzen 8000HX: Prosesor Laptop Kencang dengan Teknologi Terbaru
Jika alasannya sebagai usaha bantuan pengobatan dan perawatan, Buya Anwar meminta aksi kemanusiaan itu dilakukan di Gaza, bukan di wilayah lain.
"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu satu cara dan tipu daya," tegasnya.
Ulama NU: Jangan Jauhkan Warga Gaza dari Palestina
Penolakan rencana Prabowo juga disuarakan Rais Syuriyah PBNU KH Cholil Nafis. Dia menegaskan tak setuju dengan rencana evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia.
Baca Juga: Suara Gemuruh Petir dan Terasa Dibanting dari Atas, Warga Bogor: Gempa Hari Ini Terseram dari yang Pernah Ada
"Saya tidak setuju evakuasi karena masalahnya bukan warga Gaza, tapi karena Israel yang menyerang dan tak patuh perjanjian," katanya mengutip akun Instagram pribadinya @cholilnafis.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah itu menekankan, seharusnya yang dilakukan ialah menyetop Israel menyerang Palestina. Ia pun mempertanyakan jaminan warga Gaza untuk balik lagi jika dievakuasi ke Indonesia.
"Apa ada jaminan mereka warga Gaza yang keluar bisa balik lagi? Bukankah mereka sengaja dikeluarkan untuk memasukkan Israel ke Palestina," tegasnya.
Baca Juga: Panduan Mudah Nonton Siaran Langsung atau Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan U-17, Kick-Off Pukul 00.15 WIB
Ia menegaskan, banyak warga Gaza yang di sekitar Palestina tapi tidak bisa kembali.
"Kalo itu yang akan dievakuasi anak-anak dan orang tua, bukankah diobati di tempat terdekat itu lebih baik. Sebagai Muslim dan manusia tentu kita simpati dan empati kepada warga Palestina, tapi caranya bukan mereka dijauhkan dan dikeluarkan dari negaranya," tegasnya mengkritik Prabowo.
Evakuasi warga Palestina ke negara lain malah akan memudahkan invasi Israel ke Palestina.
"Mengeluarkan mereka dari negerinya apalagi ke tempat yang jauh dengan dalih apa pun malah akan memuluskan invasi Israel ke Palestina. Terbukti Tanah Palestina makin hari terus mengecil karena dijajah dan dirampas oleh Israel," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Warga Gaza Demo Hamas, Desak Hentikan Perang dan Ingin Hidup Damai
Masyarakat Jalur Gaza Demo Hamas, Ada Apa Ini?
Biadab, Staf PBB Saksikan Tembakan Membabi-buta Israel Terhadap Warga Sipil di Gaza saat Perayaan Idul Fitri
Israel Gempur Gaza Hingga Hari ke-2 Hari Idul Fitri, 80 Warga Palestina Tewas
Agenda Presiden Prabowo di Lima Negara Timur Tengah, Bahas Gaza hingga Kerja Sama Perdagangan