• Minggu, 21 Desember 2025

CSIS: Pemerintah Harus Berbenah, Jika Tidak, Gelombang Aksi Tolak RUU TNI Akan Berlanjut

Photo Author
- Minggu, 30 Maret 2025 | 05:00 WIB
Massa aksi membakar ban di depan gedung dprd Kota Malang. (Foto Konteks.co.id)
Massa aksi membakar ban di depan gedung dprd Kota Malang. (Foto Konteks.co.id)

Kelompok yang menamakan diri Arek-Arek Malang awalnya menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kota Malang.

Baca Juga: SLIK OJK Gantikan BI Checking, Ini Cara Cek Skor Kredit!

Massa menyampaikan orasi, melakukan aksi teatrikal, dan membentangkan spanduk berisi penolakan terhadap RUU TNI.

Namun, situasi memanas ketika terjadi bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.

Bentrok tersebut memicu insiden serius, termasuk lemparan molotov yang menyebabkan kebakaran.

Baca Juga: Argentina Hancurkan Brasil 4-1, Messi Balas Sindiran Raphinha!

Menurut rilis dari Aliansi Suara Rakyat (ASURO), beberapa peserta aksi mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.

Hingga pukul 21.25 WIB, dilaporkan ada enam hingga tujuh orang yang dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka. Selain itu, sekitar 10 orang dilaporkan hilang kontak, sementara tiga orang lainnya diamankan oleh pihak kepolisian.

Petugas keamanan dari Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, serta Satpol PP telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi.

Baca Juga: Lebaran Bareng, Menag Umumkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada Tanggal 31 Maret 2025

Sementara itu, tim medis juga bersiaga untuk memberikan pertolongan kepada korban bentrokan.

Aksi penolakan terhadap revisi UU TNI ini masih terus berlanjut di berbagai daerah, dengan kemungkinan meningkat jika pemerintah tidak merespons tuntutan masyarakat dengan serius.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X