Kelompok yang menamakan diri Arek-Arek Malang awalnya menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kota Malang.
Baca Juga: SLIK OJK Gantikan BI Checking, Ini Cara Cek Skor Kredit!
Massa menyampaikan orasi, melakukan aksi teatrikal, dan membentangkan spanduk berisi penolakan terhadap RUU TNI.
Namun, situasi memanas ketika terjadi bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.
Bentrok tersebut memicu insiden serius, termasuk lemparan molotov yang menyebabkan kebakaran.
Baca Juga: Argentina Hancurkan Brasil 4-1, Messi Balas Sindiran Raphinha!
Menurut rilis dari Aliansi Suara Rakyat (ASURO), beberapa peserta aksi mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.
Hingga pukul 21.25 WIB, dilaporkan ada enam hingga tujuh orang yang dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka. Selain itu, sekitar 10 orang dilaporkan hilang kontak, sementara tiga orang lainnya diamankan oleh pihak kepolisian.
Petugas keamanan dari Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, serta Satpol PP telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi.
Baca Juga: Lebaran Bareng, Menag Umumkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada Tanggal 31 Maret 2025
Sementara itu, tim medis juga bersiaga untuk memberikan pertolongan kepada korban bentrokan.
Aksi penolakan terhadap revisi UU TNI ini masih terus berlanjut di berbagai daerah, dengan kemungkinan meningkat jika pemerintah tidak merespons tuntutan masyarakat dengan serius.***
Artikel Terkait
RUU TNI Disahkan, Zainal Arifin Mochtar: Kesalahan Sejarah Kembali Diulang
Media Saudi Sorot Kemarahan Rakyat Indonesia Terhadap Pengesahkan RUU TNI
Andi Widjajanto: RUU TNI untuk Legalkan Penempatan Perwira Aktif di Sipil sejak Era Jokowi
Demo Tolak RUU TNI di Malang Memanas, Demonstran Lemparkan Petasan dan Molotov ke Gedung DPRD
Demo Ricuh di Kuningan, Mahasiswa Desak DPRD Tolak RUU TNI