KONTEKS.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama dengan Northern Territory (NT) Australia untuk memperkuat rantai pasok mineral kritis dan strategis.
Kemitraan ini diharapkan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global serta mendukung diversifikasi sumber daya NT Australia.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arie Havas Oegroseno, menekankan pentingnya diversifikasi mitra kerja sama, tidak hanya dengan negara tetapi juga dengan negara bagian yang memiliki potensi industri mineral kritis.
Baca Juga: Bukan Megawati, Masinton: Ikut atau Tidak Kader PDIP di Retret Kepala Daerah Tergantung Mas Pram
"Nota Kesepahaman ESDM dengan NT Australia ini dapat menjadi model bagi Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan negara bagian strategis lainnya di Australia," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu 22 Februari 2025.
Manfaat dan Implementasi Kerja Sama
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang baru saja disahkan.
Fokus utamanya adalah mendukung pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan penelitian, inovasi, dan eksplorasi guna memastikan keamanan cadangan mineral nasional.
Baca Juga: Joey Pelupessy dan Dean James Siap Bergabung dengan Timnas Indonesia
"Kami berupaya menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu prioritasnya adalah mengembangkan teknologi pengolahan dan pemurnian mineral agar lebih efisien dan berkelanjutan," jelas Dadan.
Selain itu, langkah dekarbonisasi industri pertambangan menjadi bagian penting dalam kerja sama ini. Upaya yang akan dilakukan mencakup adopsi energi terbarukan, elektrifikasi operasi tambang, serta penerapan teknologi canggih untuk menekan dampak lingkungan.
Menteri Perdagangan, Bisnis, dan Hubungan Asia NT Australia, Hon Robyn Cahill, menyambut baik kerja sama ini dan berharap segera diimplementasikan di tingkat industri dan pemerintah.
Baca Juga: Gregoria Harus Kembali ke Pelatnas Usai Resepsi Pernikahan, Bulan Madu Tertunda Karena Ini
"Kami terus menemukan cadangan mineral baru setiap harinya, dan banyak investor tertarik berinvestasi di wilayah kami karena potensi yang signifikan," ungkapnya.
Langkah Konkret: Roadshow dan Studi Eksplorasi
Sebagai tindak lanjut, Nota Kesepahaman ini telah ditandatangani pada 12 November 2024. Implementasi awal mencakup Roadshow Mineral Indonesia-NT Australia pada April 2025, di mana perusahaan pertambangan Indonesia akan berkunjung ke NT, Australia.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Instruksikan ESDM Perbolehkan Pengecer Jual Gas 3 Kg
Laporan Sebut Penyidik Kejagung Geledah Lantai 8, 12, 15, dan 16 Gedung Ditjen Migas Kementerian ESDM: Kasusnya Misterius
Dicopot Bahlil, Berikut Profil Lengkap Dirjen Migas ESDM Achmad Muchtasyar: Mulai dari Pendidikan hingga Karier
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Bakal Bikin Badan Pengawas Gas Elpiji 3 Kg, Ini Alasannya
Reaksi Menteri ESDM Bahlil yang Kaget saat Ditanya BBM Subsidi Bakal Dihapus di 2027