Dia mengaku, ingin mengeluh langsung kepada Bahlil karena sangat membutuhkan gas untuk memasak di rumahnya.
Baca Juga: Atletnya Banjir Prestasi, PB Djarum Guyur Bonus Ratusan Juta
"Pada dasarnya prinsip seorang manusia itu butuh kehidupan dan ketenangan. Pada saat itu, semua masyarakat ingin mencari gas melon, gas ini salah satu alat untuk masak," tuturnya.
"Kalau gas tidak ada, walaupun beras ada, tidak bisa masak juga. Walaupun harga semurah apapun, kalau gasnya tidak ada, tetap tidak bisa masak," tambahnya.
Harus Sertakan Foto Kopi KTP
Dia bercerita saat mengetahui informasi adanya gas 3 kg di daerah rumahnya.
"Malam hari, saya mendapatkan info ada ketersediaan gas, saya buru-buru mengambil 2 tabung gas," ujarnya.
Kemudian, dia langsung mendatangi agen resmi dengan syarat memberikan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Saya datangi agen resmi, pangkalan, dengan syarat harus memberikan foto kopi KTP," ucapnya.
"Kondisi malam hari, sedang hujan. Dari mana saya harus mendapatkan foto kopi KTP. Saya harus cari dulu malam itu. Akhirnya saya dapat foto kopi, bisa dapat gas. Itu syarat yang rumit hanya demi mendapatkan Gas Melon untuk masak," terangnya.
Protes ke Menteri Bahlil
Effendi pun menceritakan kronologi saat menyampaikan protes kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
Keesokan harinya usai dapat gas, dia bertekad menemui Menteri Bahlil.
"Keesokan harinya, saya mendapatkan telepon dari teman. 'Pak Efendi hari ini datang menteri' di Tangerang Kota, saya jawab siap bertemu menteri (Bahlil)," ucapnya.
Effendi mengaku sengaja menarik perhatian warga sekitar untuk memberinya jalan agar dapat mendekat ke sang Menteri ESDM itu.
"Saat sampai di lokasi, saya langsung banting motor, agar menarik perhatian warga sekitar untuk membantu saya berada di dekat menteri," kisahnya.