KONTEKS.CO.ID - LRT Jabodebek mogok berimbas pahit bagi para penumpangnya. Bahkan salah satu penumpang mengatakan, gara-gara trasportasi umum itu mengalami gangguan, ia harus kehilangan pekerjaan.
Ya, LRT Jabodebek mogok pada Sabtu 25 Oktober 2025 pagi itu menyisakan pengalaman buruk bagi pelanggannya.
Aida Fathira, seorang fotografer lepas terpaksa harus merelakan pekerjaannya melayang lantaran terjebak di perjalanan akibat LRT yang mengalami gangguan di jalur layang.
Baca Juga: Chery Jelaskan Dampak BBM Etanol 10 Persen di Komponen Mesin Mobil, Benarkah Merusak?
Aida mengaku berangkat dari Stasiun Kuningan dengan tujuan Stasiun Harjamukti guna melakukan pekerjaan memotret acara pernikahan. Sayangnya takdir berkata lain.
Di dalam perjalanan, kereta otonom yang ditumpanginya berhenti tiba-tiba di atas jalur layang.
"Keretanya berhenti cukup lama,” ujar Aida, mengutip Minggu 26 Oktober 2025.
Kemudian para penumpang diminta turun dan berjalan kaki di atas rel menuju stasiun terdekat. Menurut dia, sekitar 20 menit penumpang berjalan di rel setinggi belasan meter.
Baca Juga: Liverpool Kalah Lagi, Arne Slot Akui Timnya di Bawah Standar
“Sekitar 800 meter jaraknya sampai (di Stasiun) Kampung Rambutan," sebutnya.
Sementara penumpang lainnya banyak juga yang mengeluhkan lambatnya proses evakuasi dan minimnya informasi dari operator kereta.
Mereka juga harus berjalan di bawah terik Matahari di jalur sempit dengan pengamanan seadanya.
Terpisah, KAI Divisi LRT Jabodebek meminta maaf dengan ketidaknyamanan yang dialami para pelanggan LRT Jabodebek. Gangguan membuat penumpang harus dievakuasi dengan berjalan kaki di atas lintasan LRT yang cukup tinggi.
Baca Juga: Jaksa Agung Sebut Anak-Anak Terjerat Judi Online, Transaksi Capai Rp3 Triliun di Jakarta