Tak hanya pelatihan bahasa, Pemprov juga akan menyesuaikan program dengan kebutuhan tenaga kerja global.
Contohnya, pekerja di bidang teknik seperti tukang las, tidak hanya akan mendapatkan pelatihan keterampilan tetapi juga pelatihan bahasa asing yang relevan dengan negara tujuan kerja.
"Kita akan latih, kita buat hybrid. Tukang las banyak, tapi dia nggak bisa bahasanya. Akhirnya terkendala, makanya yang tukang las kita didik bahasa Jepang atau Korea langsung,” kata Hari.***