KONTEKS.CO.ID - Tangis Imelda (44) masih tidak dapat ditahan saat mendantangi Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk menyerahkan sampel DNA untuk proses identifikasi jenazah anaknya, Shinta Amelia (20), korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Imelda tentu masih berat hati untuk merelakan kematian anaknya yang baru merayakan ulang tahun ke-20.
Menurut Imelda, anaknya hari itu memang tidak berpamitan bila ingin pergi ke Glodok Plaza. Jadi dia tidak mengetahui keperluan anaknya ke sana.
Baca Juga: Menteri KKP Minta Pagar Laut Tak Dibongkar, Masih Dijadikan Barang Bukti
Kata Imelda, pada ulang tahun yang ke20 ini, anaknya sudah dua kali merayakannya. Pada tanggal 10 dan tanggal 12 Januari 2025. Acaranya di tempat berbeda dan bukan di Glodok Plaza
“Di Glodok dia tidak ada izin. Sebelumnya di tanggal 10 dia ngerayain ulang tahun, tapi bukan di Glodok, di tempat lain. Nah tanggal 12 juga ngerayain,” kata Imelda di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu, 19 Januari 2025.
Imelda masih tidak dapat menahan tangisnya saat menceritakan hari-hari terakhir anaknya. Dia sangat kaget saat anaknya masuk dalam daftar orang hilang dalam kejadian kebakaran di Glodok Plaza.
Baca Juga: Menteri KKP Minta Pagar Laut Tak Dibongkar, Masih Dijadikan Barang Bukti
Semula Imelda mengetahui kalau Shinta ada di Glodok Plaza karena informasi dari teman anaknya. Semula dia tidak percaya, tapi sangat terkejut saat ada nama Shinta dalam daftar korban.
“Ada temannya yang tahu dia pergi ke sana (Glodok Plaza), jadi dia yang laporin kalau dia hilang. Temannya ini ngasih informasi ke saya. Ada temannya yang tahu nomor telepon saya," ujarnya.
Imelda mendatangi RS Polri untuk menyerahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan terkait dengan proses identifikasi putrinya. Selain informasi mengenai ciri-ciri fisik anaknya, dia juga memberikan sampel DNA.
“Saya nyerahin foto-foto, ada KK, sama sampel DNA, juga ciri-ciri anak ini,” katanya.