• Senin, 22 Desember 2025

Pemkot Jaksel Mulai Penataan Kawasan Barito, Tiga Taman Dijadikan Terpadu

Photo Author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 13:17 WIB
Satpol PP Pemkot Jaksel melakukan penertiban kawasan Barito pada Senin 27 Oktober 2024. (Pemkot Jaksel)
Satpol PP Pemkot Jaksel melakukan penertiban kawasan Barito pada Senin 27 Oktober 2024. (Pemkot Jaksel)

KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan resmi memulai penataan kawasan Barito, Kebayoran Baru.

Langkah ini mencakup dua program utama, yaitu pemindahan pedagang ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung serta revitalisasi kawasan taman menjadi ruang terbuka hijau terpadu bernama Taman Bendera Pusaka.

Wali Kota Jakarta Selatan M. Anwar menjelaskan proses pemindahan pedagang dimulai pada Senin 27 Oktober 2025 dengan pendekatan humanis dan transparan.

Baca Juga: Warung Bubur Barito dkk Digusur, Pindah ke Lenteng Agung

Pemerintah turut membantu proses pemindahan barang serta memberikan insentif berupa pembebasan biaya sewa kios selama enam bulan untuk memudahkan adaptasi pedagang di lokasi baru.

Hingga kini, 25 pedagang telah resmi terdaftar di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung.

Penataan ini menjadi bagian dari strategi Pemprov DKI untuk mewujudkan tata kota yang tertib, hijau, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Anggota DPR dari Nasdem Rajiv Digarap KPK dalam Kasus Korupsi Dana CSR BI-OJK

Kawasan Barito yang sebelumnya padat aktivitas perdagangan kini ditata ulang agar fungsi ekologisnya kembali optimal.

Melalui Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) serta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut), pemerintah akan merevitalisasi taman seluas 5,5 hektare menjadi Taman Bendera Pusaka.

Proyek ini menggabungkan tiga taman eksisting, yakni Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser, menjadi satu kawasan hijau terpadu.

Baca Juga: Threads Saingi Instagram dan X! Kini Bisa Bikin Grup Chat hingga 50 Orang, Begini Caranya

Kepala Dinas CKTRP Vera Refina Sari mengatakan, taman baru itu akan berfungsi sebagai sistem pengendalian banjir alami, pengelolaan air limbah, dan ruang rekreasi publik yang mudah diakses.

“Kawasan ini juga terhubung langsung dengan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Blok M,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X