KONTEKS.CO.ID - Saat makan di restoran atau membeli air kemasan, kamu mungkin pernah ditawari pilihan antara air putih biasa atau sparkling water.
Minuman berkarbonasi ini semakin populer sebagai alternatif sehat pengganti soda.
Namun, di balik kesegarannya, beredar mitos bahwa sparkling water dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Apakah hal ini benar? Mari kita telusuri faktanya!
Baca Juga: Exynos 2500: Kinerja Tinggi Chipset Andalan Samsung
Apa Itu Sparkling Water?
Sparkling water adalah air mineral yang mengandung karbon dioksida (CO2) sehingga menciptakan sensasi gelembung yang khas.
Berbeda dengan soda, sparkling water tidak mengandung pemanis atau zat aditif lainnya, menjadikannya pilihan yang lebih sehat bagi mereka yang ingin menikmati minuman berkarbonasi tanpa tambahan gula.
Apakah Sparkling Water Menyebabkan Batu Ginjal?
Baca Juga: Salad Sehat Tapi Kok Bikin Perut Kembung? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Banyak orang mengira bahwa sparkling water bisa menyebabkan batu ginjal karena kandungan mineralnya, seperti kalsium dan magnesium. Namun, anggapan ini sebenarnya keliru.
Kandungan Mineral dalam Sparkling Water Aman
Kalsium dan magnesium dalam sparkling water berada dalam kadar yang sangat rendah dan tidak cukup untuk memicu pembentukan batu ginjal.
Sebaliknya, asupan cairan yang cukup, termasuk dari sparkling water, justru dapat membantu mencegah dehidrasi, yang merupakan salah satu penyebab utama batu ginjal.
Baca Juga: Tips Membeli Motor Listrik di Tahun 2025: Panduan Lengkap untuk Konsumen
Diwaspadai Soda Manis
Berbeda dengan sparkling water, minuman bersoda yang mengandung pemanis tambahan dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Hal ini karena kandungan gula dan asam fosfat dalam soda dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh dan meningkatkan kadar oksalat dalam urine, yang berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.
Manfaat Sparkling Water untuk Kesehatan
Baca Juga: 3 Tempat Wisata Modern dan Hits di Malang yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan!