KONTEKS.CO.ID - Kurma bukan sekadar buah pemanis bulan Ramadan. Di balik bentuknya yang mungil dan sederhana, kurma menyimpan deretan manfaat bagi kesehatan tubuh yang membuatnya layak disebut sebagai “superfood” dari Timur Tengah.
Berwarna cokelat keemasan dengan daging buah yang lembut dan rasa manis alami, kurma telah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu di Jazirah Arab, Afrika Utara, hingga Asia Selatan.
Kini, buah kurma kian mudah ditemukan di pasar modern maupun tradisional, mulai dari kurma ajwa, mejdool, deglet nour, hingga sukari.
Baca Juga: Pidato di KTT G20 Afrika Selatan, Gibran Pamer Program MBG: Investasi Strategis Indonesia!
Sumber Energi Cepat dan Alami
Salah satu keunggulan utama kurma adalah kandungan gulanya yang mudah diserap tubuh, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Kombinasi ini menjadikan kurma sebagai sumber energi cepat, terutama bagi mereka yang beraktivitas padat atau sedang berpuasa.
Tak heran, kurma menjadi menu favorit saat berbuka. Hanya dengan beberapa butir, tubuh yang lemas seharian dapat kembali bertenaga tanpa perlu makanan berat.
Kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi membuat kurma mampu menjaga stamina dan mengurangi rasa lelah.
Kaya Serat, Baik untuk Pencernaan
Di balik rasa manisnya, kurma mengandung serat pangan yang tinggi. Serat inilah yang berperan membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, serta menjaga kesehatan usus.
Serat juga membantu memberi rasa kenyang lebih lama. Bagi yang sedang mengatur pola makan, mengonsumsi kurma dalam porsi wajar dapat menjadi alternatif camilan yang lebih sehat dibandingkan kue manis atau snack kemasan.
Mendukung Kesehatan Jantung
Kurma mengandung sejumlah mineral penting seperti kalium dan magnesium yang berperan dalam menjaga fungsi jantung. Kalium dikenal membantu mengatur tekanan darah dan menjaga ritme jantung tetap stabil.
Selain itu, kandungan antioksidan dalam kurma seperti flavonoid dan karotenoid turut membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel.
Baca Juga: Dianggap Bebani Rakyat Kecil, MUI: Pajak Sembako dan Rumah Dihuni Tak Cerminkan Keadilan