KONTEKS.CO.ID - Merek mi instan papan atas Asia Tenggara seperti Indomie, Lucky Me!, dan Mama mendominasi pasar domestik mereka.
Tidak hanya itu, merek-merek tersebut juga mengekspor miliaran bungkus ke seluruh dunia.
Semua itu mereka capai setelah puluhan tahun pertumbuhan sejak kali pertama ekspansi.
Baca Juga: Pemerintah Persilakan Dua Kubu PPP Daftarkan Susunan Pengurus
Indomie (Indonesia)
Indomie, diproduksi Indofood Indonesia, dikenal luas sebagai istilah umum untuk mi instan di Indonesia.
Menurut The Financial Review, Indomie menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar mi di Indonesia.
Indomie juga merupakan merek mi instan ikonik global, diekspor ke lebih dari 100 negara dengan produksi tahunan melebihi 19 miliar bungkus.
Indofood, didirikan pada 1982, beroperasi di seluruh rantai nilai manufaktur makanan.
Pada semester pertama tahun ini, Indofood melaporkan penjualan bersih Rp59,84 triliun (USD3,58 miliar).
Angka itu berarti meningkat 4 persen secara tahunan.
Lucky Me! (Filipina)
Lucky Me! adalah merek makanan paling banyak dipilih di Filipina, menurut laporan Brand Footprint 2024 dari peneliti pasar Kantar.
Dengan penetrasi rumah tangga 98,7 persen, Lucky Me! sangat melekat dalam kehidupan keluarga Filipina setelah 36 tahun membangun kepercayaan.
Merek ini didukung Monde Nissin Corporation, salah satu produsen makanan terbesar di Filipina, dengan produk meliputi biskuit, wafer, dan sandwich kue.