3. Gereja Blenduk
Ikon utama Kota Lama ini dibangun pada 1742 dan dikenal dengan kubah besar berbentuk cembung—itulah asal sebutan “Blenduk.”
Baca Juga: Mardigu Wowiek Tunjuk Hidung 'Ancaman Nasional' Baru: Media Propaganda Perusak Bangsa!
Meski berstatus cagar budaya, gereja ini masih aktif digunakan untuk ibadah.
Dengan arsitektur megah bergaya Eropa klasik, Gereja Blenduk bukan hanya simbol toleransi, tetapi juga spot foto wajib bagi wisatawan.
4. Museum Kota Lama
Museum ini menghadirkan cara berbeda untuk mengenal sejarah Semarang.
Tak sekadar menampilkan koleksi, museum ini memanfaatkan teknologi imersif agar pengunjung bisa merasakan suasana kota sejak 1547.
Perpaduan dunia digital dan nyata membuat perjalanan sejarah terasa hidup dan relevan, cocok untuk semua kalangan, termasuk generasi muda yang haus pengalaman interaktif.
5. Taman Srigunting
Di tengah deretan bangunan kolonial, Taman Srigunting hadir sebagai ruang terbuka hijau yang menenangkan.
Pada era kolonial Belanda, taman ini dikenal sebagai Paradeplein, tempat latihan militer.
Kini, suasananya lebih santai dan sering jadi lokasi pertunjukan seniman jalanan.
Kombinasi sejarah, budaya, dan hiburan membuat taman ini selalu ramai terutama di sore hingga malam hari.
Menjelajahi wisata sejarah di Kota Lama Semarang bukan sekadar jalan-jalan, tapi juga perjalanan menelusuri identitas kota yang kaya akan warisan budaya.