lifestyle

Udang Cantik dari Papua Ini Ternyata Spesies Baru! Belasan Tahun Dijual Tanpa Disadari Para Ilmuwan

Kamis, 24 Juli 2025 | 12:45 WIB
Udang Cantik dari Papua Ini Ternyata Spesies Baru! Belasan Tahun Dijual Tanpa Diketahui Ilmuwan. (Patoka, Akmal, Bláha and Kouba (2025))

KONTEKS.CO.ID - Seekor udang air tawar asal Papua yang selama ini jadi primadona di kalangan penghobi akuarium, ternyata merupakan spesies baru yang belum pernah tercatat secara ilmiah.

Penelitian yang dilakukan oleh tim internasional yang dipimpin oleh Jirí Patoka dari Universitas Ilmu Kehidupan Praha akhirnya mengonfirmasi bahwa udang berwarna ungu dan biru mencolok ini adalah spesies baru bernama Cherax pulverulentus.

Spesies Lama di Pasaran, Baru Diketahui Ilmiah

Baca Juga: Kata Pramono Anung, Transportasi Jakarta Lebih Baik Dibanding New York, Tapi Tak Dirawat

Udang ini sudah sejak awal 2000-an beredar luas di pasar global dengan nama komersial seperti "Blue Moon" atau "Hoa Creek".

Namun, hingga tahun 2023, tidak ada satu pun spesimen yang dideskripsikan resmi dalam dunia sains.

Penemuan Cherax pulverulentus terkonfirmasi ketika tim Patoka meneliti kiriman hewan akuarium dari Indonesia.

Udang ini diketahui berasal dari hulu sungai sekitar Danau Ayamaru, Papua Barat.

Baca Juga: Danantara Tunjuk BUMN Ini Jadi Holding Investasi, Bikin Aset Makin Cuan

Sayangnya, perdagangan berlangsung tanpa dokumentasi resmi karena ukuran udang yang kecil kerap luput dari pengawasan bea cukai.

Warna Unik Jadi Identitas Penting

Penelitian mendapati bahwa ada dua morf warna: biru dan ungu.

Tipe ungu memiliki tubuh turquoise dengan bintik-bintik ungu dan ekor putih kekuningan.

Baca Juga: Kisah dr Alfred Hartoyo, Perwira TNI Keturunan Tionghoa Mengabdi untuk NKRI: Dari Anak Petani Jadi Dokter Militer

Sementara tipe biru punya warna dasar biru gelap hampir hitam dengan aksen oranye cerah di kaki dan perut.

"Nama 'pulverulentus' diambil dari bahasa Latin, artinya 'tertutup debu', merujuk pada pola bintik halus di tubuh mereka," tulis tim peneliti dalam jurnal Zootaxa.

Halaman:

Tags

Terkini