Sosok Dikha ‘Aura Farming’
Anak laki-laki yang viral ini adalah Rayyan Arkan Dikha, akrab disapa Dika, berusia 9 tahun dan berasal dari Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Ia adalah penari Pacu Jalur untuk tim Tuah Koghi, menggantikan kakaknya yang kini menjadi salah satu pendayung perahu.
Dalam video yang diunggah akun TikTok KITA GROUP IDN, Dika terlihat mengenakan pakaian adat Melayu berwarna hitam dan kacamata hitam, menari energik di ujung perahu.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Dijatuhi Hukuman Penjara, Putranya Davide Resmi Latih Botafogo
Warganet menyebutnya "black shirt on boat" karena tampilan ikoniknya tersebut.
Ketenaran Dika melintasi batas negara. Ia bahkan sempat diwawancarai influencer asal AS, Cullen Honohan, lewat akun All Hail Cullen.
Dalam wawancara itu, Cullen menjuluki Dika sebagai "The Reaper" karena tariannya dianggap "mengambil jiwa" lawan.
Dika dengan polos menjawab bahwa ia senang disebut demikian.
Baca Juga: Menteri UMKM Luncurkan Rise To IPO, Solusi Pembiayaan Usaha Menengah
Saat ditanya tentang sensasi menari di ujung perahu yang sedang melaju, Dika menjawab singkat namun penuh makna, "Tetap berani dan percaya diri."
Meski viral, Dika tetap rendah hati dan menyebut bahwa masih banyak penari Pacu Jalur lain yang lebih hebat darinya.
Tentang Tradisi Pacu Jalur
Menurut situs resmi kuansing.go.id, tradisi Pacu Jalur telah ada sejak abad ke-17. Dahulu, perahu panjang (jalur) digunakan sebagai transportasi utama untuk mengangkut hasil bumi seperti pisang dan tebu.
Jalur ini bisa menampung 40–60 orang dan menyusuri Sungai Kuantan dari hulu ke hilir.
Baca Juga: Maxus eTerron 9: Pikap Listrik Niaga Tangguh, Greng di Segala Medan
Tradisi balap jalur dimulai sebagai bentuk perayaan hari besar Islam, lalu dipakai Belanda untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina, sebelum akhirnya menjadi bagian dari Hari Kemerdekaan RI setiap Agustus.