KONTEKS.CO.ID - Langkah kecil seperti mengangkat barbel bisa lebih menyembuhkan daripada seribu nasihat. Simak yuk tips untuk generasi Overthinking agar tidak depresi.
Seperti dalam Pump Up the Healthy Love menghadirkan kisah Mi Ran, seorang perempuan yang kehilangan arah, namun perlahan menemukannya kembali lewat keringat dan ketekunan.
Drama yang tayang di Viu ini membuktikan bahwa pemulihan tak selalu datang dari luar, tapi dari keputusan untuk mulai bergerak.
Baca Juga: Kamila Andini Bareng Ariana Grande Jadi Anggota Academy Awards untuk Memilih Pemenang Oscar
Jung Eun Ji memainkan peran ini dengan kelembutan yang mengajak kita ikut merasakan tiap denyut perjuangannya. Dan yang lebih penting, setiap latihan yang dilakukannya bisa menjadi inspirasi nyata bagi kita untuk menjadi lebih baik dengan cara kita sendiri.
Olahraga sebagai Meditasi untuk Generasi Overthinking
Bagi generasi yang hidup dalam tekanan sosial dan ekspektasi digital, overthinking sudah jadi makanan sehari-hari. Tapi di drama ini, latihan seperti basket dan naik gunung tidak sekadar aktivitas fisik.
Saat Mi Ran bermain basket, ia harus fokus sepenuhnya untuk lari, mengatur strategi, dan melempar bola. Tidak ada ruang untuk pikiran yang berlarian ke masa lalu. Begitu juga saat naik gunung.
Mi Ran belajar bahwa setiap langkah mendaki bukan hanya tentang mencapai puncak, tapi tentang menghargai setiap tarikan napas.
Ia menjadi lebih sadar akan batas tubuhnya, dan dari sana, mulai mendengar isi pikirannya sendiri. Dalam dunia yang terlalu sibuk, ini adalah bentuk meditasi yang sangat dibutuhkan.
Lalu, bagaimana dengan latihan beban? Mi Ran menggunakannya sebagai ruang kontemplasi.
Ketika ia fokus pada tubuhnya, menghitung repetisi, mengatur napas, menstabilkan gerakan, pikirannya tidak punya ruang untuk berputar-putar di tempat yang sama.
Baca Juga: Petisi Alumni ITB soal MoU dengan PIK 2: Tolak Kerja Sama dan Minta Maaf secara Terbuka
Latihan fisik memaksa Mi Ran untuk hadir di saat ini, dan itu menyelamatkannya. Dalam banyak adegan, Mi Ran terlihat seolah hilang dalam gerakan latihan, padahal sebenarnya ia sedang menemukan dirinya kembali.