Profil Shafira Herfesa Devi, Pecatur asal Sleman Tanpa Gelar Internasional yang Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

KONTEKS.CO.ID - Shafira Herfesa Devi, remaja 16 tahun asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berhasil mengharumkan nama Indonesia di kompetisi dunia. 

Shafira bakal mewakili Indonesia di Piala Dunia Catur 2025 di Batumi, Georgia, pada 5-19 Juli 2025.

Pecatur muda ini memastikan langkahnya ke Piala Dunia Catur usai menjuarai Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 di Holiday Inn, Ulaanbaatar, Mongolia.

Baca Juga: Timo Tjahjanto Goks! Gemparkan Hollywood dengan Nobody 2, The Last Train to New York Lanjut Jadi Sutradara The Beekeeper 2

Hebatnya lagi, Shafira Devi Herfesa merupakan satu-satunya pecatur tanpa gelar internasional yang berhasil menembus tiga besar Asian Zone 3.3 dan berhak atas tiket lolos ke FIDE Womens World Cup 2025.

Dia berangkat dengan status non-gelar dan Elo rating terendah (1983), namun Shafira berhasil menaklukkan dua Woman Grand Master hingga meraih gelar Woman International Master (WIM).

Salah satunya mengalahkan Woman Grand Master asal Mongolia, Munkhzul Turmunkh.

Kini, Shafira jadi pecatur Indonesia keempat yang lolos ke Piala Dunia Catur, setelah GM Utut Adianto, GM Susanto Megaranto, dan GMW Medina Warda Aulia.

Baca Juga: Hebat! Dafa Aziz Firmansyah, Anak Petani Cilacap Diterima 14 Kampus Beken Luar Negeri: Salah Satunya Nanyang Technological University Singapura

Asian Zone 3.3 Chess Championship merupakan ajang Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 yang digelar pada 22 April-3 Mei 2025.

Dalam kompetisi catur ini, Shafira berhasil mengalahkan puluhan wakil dari Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, dan Mongolia.

Keberhasilan Shafira membuat bangga Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. Dia berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada pecatur muda berbakat asal Sleman ini.

“Terima kasih banyak, kamu sudah juara di sana (Mongolia). Shafira harus terus belajar, kami hanya bisa berharap dan berdoa prestasi Shafira terus meningkat. Yang paling penting kesehatan tetap dijaga,” ujar Sri Paduka, dalam pertemuan di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan Yogyakarta pada awal Juni 2025 lalu.

Baca Juga: Sepak Terjang Joe Hin Tjio, Ilmuwan Kelahiran Pekalongan yang Gemparkan Dunia dengan Penemuan Kromosom 23