Di dalam kompleks keraton, pengunjung bisa menyaksikan kehidupan istana yang masih berjalan.
Banyak turis terpesona oleh suasana sakral namun terbuka yang ditawarkan Keraton.
Baca Juga: Kapolri Minta 34 Kapolda Jaga Kekompakan dan Terus Solid, Ada Apa?
Tak jarang pula mereka mengikuti tur berpemandu untuk memahami nilai-nilai filosofi dan sejarah yang ada di dalamnya.
3. Jalan Malioboro
Siapa yang tak kenal Malioboro?
Jalan ikonik ini adalah destinasi yang tak pernah absen dari daftar kunjungan wisatawan, baik lokal maupun asing.
Baca Juga: Diributkan Israel-AS vs Iran, Indonesia Justru Lagi Asyik-asyiknya Mengembangkan Reaktor Nuklir
Di sini, segalanya terasa hidup—mulai dari pedagang kaki lima, musisi jalanan, sampai pusat belanja oleh-oleh yang ramai dari pagi hingga malam.
Bagi turis mancanegara, Malioboro adalah perpaduan antara nuansa tradisional dan modern yang menawan.
Mereka bisa berbelanja batik, mencicipi gudeg, atau sekadar menikmati jalan-jalan santai sambil memotret suasana jalan yang penuh warna.
Malam hari jadi waktu paling ramai karena banyak hiburan jalanan dan pedagang yang buka hingga larut.
Yogyakarta, Rumah Kedua bagi Wisatawan Dunia
Dari deretan gang artistik di Prawirotaman, nuansa agung di Keraton, hingga semarak Malioboro, Yogyakarta menyuguhkan pengalaman yang beragam bagi siapa saja.
Tak heran jika banyak turis asing menjadikan kota ini sebagai tempat singgah favorit bahkan berulang kali datang kembali.
Yogyakarta bukan hanya tempat liburan, tapi juga tempat di mana budaya dan keramahan berpadu, membuat siapa pun merasa diterima.