Kebutuhan serat pun tidak boleh diabaikan saat liburan karena berperan dalam menjaga kestabilan gula darah, menurunkan kolesterol, dan menjaga tekanan darah tetap normal.
Disarankan untuk mengonsumsi minimal tiga porsi sayur dan dua porsi buah per hari.
Prinsip “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan juga bisa dijadikan acuan, yaitu setengah piring terdiri dari buah dan sayur, seperempat untuk lauk pauk, dan seperempat sisanya makanan pokok.
Menjaga pola makan sehat bukan berarti harus menghindari makanan favorit.
Pratiwi merekomendasikan pendekatan yang lebih fleksibel dan berkelanjutan melalui pola 80-20.
“Artinya, 80 persen dari asupan harian berasal dari makanan sehat dan bergizi, sedangkan 20 persen boleh digunakan untuk makanan rekreasional,” ujarnya.
Selain menjaga asupan makanan, aktivitas fisik juga penting agar tubuh tetap bugar selama liburan.
Gaya hidup liburan yang identik dengan aktivitas santai seperti berbaring, menonton film, atau bermain gawai dalam waktu lama bisa memperlambat metabolisme dan menyebabkan penumpukan kalori.
“Tidak perlu olahraga berat. Jalan kaki 15-30 menit setiap hari sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap aktif,” tambahnya.
Pratiwi menutup dengan pesan bahwa gaya hidup sehat sebaiknya tidak hanya dijalani setelah liburan atau saat berat badan naik.
Justru, liburan adalah momen tepat untuk membangun kebiasaan sehat yang menyenangkan.
“Terpenting adalah keseimbangan. Jika diterapkan sepanjang waktu, kita bisa menikmati liburan dengan tubuh sehat dan pikiran yang segar,” kata Pratiwi.***