Memiliki riwayat alergi dengan salah satu komponen vaksin, atau vaksin yang mengandung difteri toksoid.
Baca Juga: Sinopsis Anora plus Jadwal Tayang Film Peraih 5 Piala Oscars 2025 di Indonesia
Selain itu, jika Anda sedang merasa kurang sehat atau mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pneumonia, sebaiknya periksakan diri terlebih dahulu ke dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.
Apabila Anda dinyatakan sedang mengalami penyakit pneumonia, maka Anda perlu menjalani pengobatan terlebih dahulu sampai sembuh, barulah bisa mendapatkan vaksin pneumonia.
Setelah dokter mengevaluasi dan memberikan arahan sekaligus jadwal vaksin pneumonia, Anda cukup mengikuti saran tersebut.
Pastikan Anda cukup beristirahat, dalam kondisi prima, dan tidak sedang sakit mendekati jadwal pemberian vaksin pneumonia.
Baca Juga: Goodie Bag Oscars 2025 Rp3,6 Miliar: 60 Hadiah Premium Mulai Sapu Tangan Rp24 Juta hingga Tes DNA
Prosedur Vaksin Pneumonia
Prosedur vaksin pneumonia tidak memakan waktu lama. Hanya saja, pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi Anda prima ketika menerima vaksin tetap perlu dilakukan.
Pemantauan setelah vaksin disuntikkan juga dilakukan untuk memastikan tidak ada efek samping serius yang Anda alami.
Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:
Pemeriksaan fisik
Biasa dilakukan oleh petugas medis, dengan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh, saturasi oksigen, tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan detak jantung.
Suntik
Ketika hasil pemeriksaan fisik normal, dan Anda dinyatakan prima untuk menerima vaksin, dokter akan mempersiapkan lokasi vaksin yang akan disuntikkan dengan mendisinfeksi menggunakan alcohol swab.
Saat sudah kering, barulah dokter menyuntikkan vaksin pneumonia dan kemudian menutupnya menggunakan plester.
Pemantauan pasca Penyuntikan
Setelah vaksin pneumonia disuntikkan, Anda akan dipantau sekitar 15-30 menit untuk memastikan tidak terjadi efek samping yang parah.