KONTEKS.CO.ID – Dari hamparan Dataran Tinggi Gayo, Aceh, lahirlah salah satu kopi terbaik dunia: Kopi Arabika Gayo.
Sejak pertama kali dikembangkan pada 1926, kopi ini tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga komoditas ekspor unggulan yang digemari pasar internasional.
Dengan luas perkebunan mencapai lebih dari 100 ribu hektare, kawasan ini tercatat sebagai penghasil kopi arabika terbesar di Tanah Air.
Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Bongkar Kinerja Uya Kuya di DPR: Partner Advokasi Kasus Perdagangan Orang
Kopi Gayo terkenal karena cita rasanya yang khas. Berbeda dengan kopi lain, Arabika Gayo memiliki aroma kuat dengan karakter kompleks: keasaman rendah, body yang tebal, dan sensasi rasa rempah, cokelat, hingga karamel yang bertahan lama di lidah.
Karakter inilah yang membuatnya masuk kategori specialty coffee dan diburu penikmat kopi dari berbagai belahan dunia.
Keunikan Kopi Gayo tak lepas dari kombinasi faktor alam dan tradisi.
Baca Juga: Apa Kebijakan Purbaya Yudhi Sadewa usai Dilantik Jadi Menkeu Pengganti Sri Mulyani
Proses pengolahan khas Sumatra yang dikenal dengan “giling basah” dipadukan dengan tanah vulkanik kaya mineral di kawasan agroklimat Gayo.
Hasilnya adalah profil rasa yang tidak dapat ditemukan di wilayah lain.
Karena itu, Kopi Arabika Gayo sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis yang melindungi keaslian dan kualitasnya.
Tak sembarang kopi bisa menyandang nama Gayo. Hanya biji kopi yang ditanam di tiga kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Luesyang berhak menyandang label tersebut.
Semua proses budidayanya pun dilakukan dengan cara alami.
Artikel Terkait
Pelajar Anak Penjual Kopi Keliling Meninggal Dunia Usai Demonstrasi Ricuh di DPR, Ada Benturan di Kepala
Pasutri Admin Grup Kopi Hitam dan Loker Daerah Provokasi Jarah Rumah Sahroni, Kini Diciduk Polisi
Kopi Tuku Mulai Ekspansi ke Eropa, Kedai Pertama di Amsterdam
Harga Kopi Dunia Naik, Defisit Arabika Bayangi Pasar Global
Secangkir Kopi Pagi Bikin Mood Lebih Bahagia, Studi Ungkap Efek Positif Minuman Berkafein