• Senin, 22 Desember 2025

6 Fakta Menarik Geopark Ijen, Kepingan Surga di Jawa Timur yang Memukau Turis Dunia

Photo Author
- Kamis, 4 September 2025 | 20:41 WIB
Geopark Ijen  kepingan surga di Jawa Timur yang memukau turis dunia (Foto: Pexels/Jimshad Mon)
Geopark Ijen kepingan surga di Jawa Timur yang memukau turis dunia (Foto: Pexels/Jimshad Mon)

Keberadaan asap belerang dan bau menyengat merupakan tanda bahwa Gunung Ijen masih merupakan gunung berapi aktif yang menyimpan energi panas bumi.

 Baca Juga: Insiden Turis China, Ini 5 Tips Aman Wisata ke Kawah Ijen

3. Menyimpan kekayaan biologi dan budaya

Selain keunikan geologinya, Geopark Ijen juga memiliki situs-situs biologi dan budaya yang kaya, yang semuanya terintegrasi dalam tema gunung berapi purba Ijen. Geopark Ijen menjadi habitat bagi 14 jenis flora, 27 jenis fauna, serta 6 jenis mamalia.

4. Pusat informasi geologi

Terdapat Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI) yang berfungsi sebagai wisata edukasi, menyajikan informasi lengkap tentang kekayaan geologi, arkeologi, budaya, serta biologi kawasan tersebut. Geopark Ijen berkomitmen untuk menjadi tempat wisata yang ramah lingkungan.

5. Fenomena blue fire

Salah satu daya tarik paling spektakuler dari Geopark Ijen adalah fenomena 'blue fire' yang hanya dapat ditemui di Ijen dan di Islandia.

Baca Juga: Hutan Mati Kawah Ijen Tutup Sementara Usai Insiden Turis China Tewas Jatuh ke Jurang

Fenomena "blue fire" ini disebabkan oleh gas belerang yang terbakar saat bertemu oksigen hingga menghasilkan api berwarna biru yang memesona.

6. Potensi konservasi dan ekonomi

Penetapan sebagai geopark mendorong upaya konservasi dan pengembangan ekonomi lokal melalui berbagai kegiatan seperti sport tourism dengan adanya ajang balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen, serta event lari Ijen Green Trail Run untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

Geopark Ijen telah menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia dan menarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

Pengelola Geopark Ijen telah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi dampak ekologis dari kunjungan wisata, seperti regulasi ketat terkait dengan pendakian dan pelestarian kawah.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X