Acil Bimbo Meninggal Dunia Akibat Kanker Paru, Ternyata Ini Penyebab dan Gejalanya

KONTEKS.CO.ID - Musisi senior kenamaan tanah air, Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah alias Acil Bimbo meninggal dunia di usia 82 tahun pada Senin, 1 September 2025 malam di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Ia meninggal akibat penyakit kanker paru-paru yang diidapnya.

Jenazah Acil Bimbo disemayamkan di rumah duka kawasan Cigadung, Bandung, sebelum dimakamkan di Cipageran, Cimahi, Selasa, 2 September 2025.

Bicara soal penyakit Acil Bimbo, kanker paru ialah jenis kanker yang bermula dari pertumbuhan sel di paru-paru.

Paru-paru adalah dua organ spons di dada yang mengontrol pernapasan. Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia.

Perokok memiliki risiko terbesar terkena kanker paru-paru. Risiko kanker paru-paru meningkat seiring dengan lamanya waktu dan jumlah rokok yang dihisap.

Baca Juga: Acil Bimbo Tutup Usia 82 Tahun, Sang Legenda Musik Religi Dimakamkan di Cimahi Hari Ini

Berhenti merokok, bahkan setelah bertahun-tahun, secara signifikan menurunkan risiko terkena kanker paru. Kanker paru juga dapat terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.

Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala kanker paru biasanya muncul ketika penyakit sudah lanjut.

Tanda dan gejala kanker paru yang terjadi di dalam dan di sekitar paru-paru dapat meliputi batuk baru yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada batuk berdarah meskipun sedikit, suara serak maupun sesak napas.

Adapun dampak dari kanker paru ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain di antaranya berdampak pada nyeri tulang, sakit kepala, penurunan berat badan tanpa disadari, kehilangan nafsu makan dan pembengkakan di wajah atau leher.

Mengutip laman mayoclinic.org, kanker paru terjadi ketika sel-sel di paru-paru mengalami perubahan DNA. DNA sel menyimpan instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Acil Bimbo, Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun, Ini Warisan Karyanya yang Melegenda

Pada sel sehat, DNA memberikan instruksi untuk tumbuh dan berkembang biak dengan kecepatan tertentu. Instruksi tersebut memberi tahu sel-sel untuk mati pada waktu tertentu.