5. Tidur Cukup dan Hindari Stres
Istirahat yang cukup membantu jantung pulih dan bekerja optimal. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
Selain itu, kelola stres dengan baik melalui relaksasi, pernapasan dalam, atau yoga ringan sebelum lomba.
6. Pemanasan dan Pendinginan
Sebelum mulai berlari, lakukan pemanasan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi beban mendadak pada jantung.
Setelah lari, lakukan pendinginan agar denyut jantung kembali normal secara bertahap.
7. Dengarkan Tubuh
Jangan abaikan tanda-tanda tubuh seperti nyeri dada, pusing, atau sesak napas. Jika gejala tersebut muncul saat latihan atau lomba, segera hentikan lari dan cari bantuan medis.
Baca Juga: AS Roma Mulai Kehilangan Kesabaran, Transfer Jadon Sancho ke Serie A Kini Terancam Gagal Total
Menjaga jantung sebelum lari marathon sama pentingnya dengan latihan fisik. Dengan pemeriksaan medis, pola hidup sehat, latihan bertahap, serta istirahat cukup, jantung akan lebih siap menghadapi tantangan marathon.
Ingat, tujuan utama bukan hanya mencapai garis finish, tetapi juga tetap sehat dan selamat.***
Artikel Terkait
Pramono: BTN Jakarta International Marathon Berdampak Signifikan ke Ekonomi Ibu Kota
Lagi Ada BTN Jakarta International Marathon, Truk Kontainer Tersangkut di Underpass Tanah Abang
BTN Jakarta International Marathon 2025 Sukses Besar, Tahun Depan Targetkan 40 Ribu Pelari