• Senin, 22 Desember 2025

Hari Ayah Sedunia dan Sejarah Singkatnya, Jatuh Setiap Minggu ke-3 Juni

Photo Author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 18:38 WIB
Peringatan Hari Ayah Sedunia pada 15 Juni 2925.
Peringatan Hari Ayah Sedunia pada 15 Juni 2925.



KONTEKS.CO.ID
- Hari Ayah Sedunia atau yang dikenal secara internasional sebagai
Father’s Day, diperingati di berbagai negara setiap bulan Juni. Pada tahun ini, peringatan tersebut jatuh pada Minggu, 15 Juni 2025.

Momentum ini menjadi ajang penting untuk mengapresiasi dan menghormati peran seorang ayah dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan pembentukan karakter generasi muda.

Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, hingga Jepang, Hari Ayah Sedunia dirayakan secara luas, baik dalam lingkup keluarga maupun secara nasional.

Namun, berbeda dengan perayaan global tersebut, masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Ayah Nasional pada 12 November 2025 mendatang.

Baca Juga: Menkes: 2 Orang Meninggal per 5 Menit di Indonesia karena TBC

Peringatan ini memiliki latar belakang dan sejarah tersendiri yang tidak berkaitan langsung dengan Hari Ayah Sedunia.

Perbedaan Hari Ayah Sedunia dan Hari Ayah Nasional

Secara umum, Hari Ayah Sedunia muncul pertama kali di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 sebagai bentuk penghormatan kepada peran ayah dalam keluarga, menyusul popularitas Hari Ibu yang lebih dulu diresmikan.

Sementara itu, Hari Ayah Nasional di Indonesia baru ditetapkan pada 2006, atas inisiatif komunitas Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), yang melihat pentingnya peran ayah dalam membangun ketahanan keluarga.

Meski berbeda tanggal dan latar belakang, esensi dari kedua peringatan ini tetap sama: menghormati, menghargai, dan mengenang jasa para ayah sebagai figur pelindung, pendidik, dan panutan dalam keluarga.

Baca Juga: Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri Pensiun, IPW Spill Kriteria Penggantinya

Di tengah dinamika zaman dan tantangan kehidupan modern, Hari Ayah menjadi pengingat bahwa kehadiran dan perhatian seorang ayah sangat krusial dalam pembentukan karakter anak dan keseimbangan emosional keluarga.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X