Tips Agar Tak Tersesat di Masjidil Haram di Makkah, Agar Kamu Nyaman dan Fokus Ibadah

KONTEKS.CO.ID - Masjidil Haram di Makkah merupakan masjid terbesar di dunia dan menjadi tempat berkumpulnya jutaan umat Islam dari berbagai negara, khususnya saat musim haji dan umrah.

Luasnya area masjid dan ramainya jemaah sering kali membuat jemaah baru merasa bingung atau bahkan tersesat.

Agar ibadah tetap khusyuk dan aman, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar tidak tersesat saat berada di Masjidilharam:

Baca Juga: Brigjen Hendra Kurniawan, Mantan Anak Buah Ferdy Sambo ini Tolak Jadi Kapolres: Saya Mengabdi di Sini Saja

1. Ingat dan Catat Pintu Masuk

Masjidilharam memiliki puluhan pintu yang semuanya terlihat mirip. Pastikan untuk mencatat atau memotret nama dan nomor pintu masuk yang Anda gunakan.

Hal ini sangat membantu ketika hendak keluar atau kembali ke tempat semula.

2. Gunakan Titik Orientasi yang Mudah Diingat

Tentukan titik referensi seperti menara jam (Abraj Al-Bait), air zamzam, atau pilar-pilar tertentu yang mudah dikenali dan diingat.

Titik-titik ini bisa membantu Anda menentukan arah saat tersesat di dalam area masjid.

3. Hindari Berpisah dari Rombongan

Sebaiknya tetap bersama rombongan atau teman satu grup. Jika harus berpisah, pastikan sudah membuat kesepakatan tempat dan waktu bertemu kembali.

Gunakan pakaian atau atribut identitas yang sama seperti rompi khusus agar mudah dikenali.

Baca Juga: 12 Wakil Indonesia Siap Tempur di Thailand Open 2025: Duel Sengit Menanti Usai Drawing, Alwi Farhan Bakal Menggila Lagi

4. Gunakan Aplikasi Peta atau Penunjuk Arah

Manfaatkan teknologi dengan menggunakan aplikasi peta digital seperti Google Maps atau aplikasi khusus haji dan umrah yang dilengkapi dengan peta Masjidilharam.

Beberapa aplikasi juga menyediakan panduan arah kiblat dan posisi gerbang masjid.

5. Bawa Identitas dan Nomor Kontak

Selalu bawa kartu identitas diri serta nomor kontak petugas haji/umrah atau ketua rombongan. Jika tersesat, Anda bisa meminta bantuan petugas keamanan atau jemaah lain untuk menghubungi orang terkait.