Karena diselimuti dendam dan menjadi gelap mata, Nanang langsung mengambil sebilah pisau dari kandang ayam dan menikam Sandy yang masih berada di atas motornya.
Sandy yang diserang sempat melakukan perlawanan meski berkali-kali Nanang mencoba menusuknya dengan pisau.
Tapi karena penusukan berkali-kali terus dilakukan, Sandy terkena dua kali tusukan pada bagian perut kiri. Korban yang masih berada di atas motor akhirnya tersungkur.
Belum puas, Nanang kembali mengayunkan pisaunya. Dia menusuk pelipis kiri korban 1 kali, menusuk kepala 1 kali, dada 1 kali, leher 1 kali dan punggung kiri korban sebanyak 1 kali.
Gelap Mata dan Emosi Sesaat
Nanang mengakui bahwa dirinya gelap mata dan emosi. Tapi Nanang mengatakan hal itu hanya emosi sesaat, dan tidak pernah merencanakan untuk membunuh Sandy.
Hingga kini, pemyidik masih mendalami kasus pembunuhan Sandy untuk memastikan kebenaran tindakan Nanang itu hanya emosi sesaat saja.
"Untuk terkait masalah apakah ada perencanaan untuk menghabisi, hasil pemeriksaan yang kami temukan, tentunya dengan pendalaman maupun saksi-saksi, untuk sementara masih kita temukan ini emosi sesaat," ujar Wira.
Baca Juga: Jadwal Timnas U-20 Indonesia di Mandiri Challenge Series 2025