Awalnya mereka berdebat dalam rapat penurunan ketua RT. Saat itu, ketua RT diduga melakukan perselingkuhan dengan warga sekitar sehingga dianggap tidak kompeten menjabat lagi sebagai ketua RT untuk periode selanjutnya.
"Dalam acara itu, korban berteriak dengan istri ketua RT. Tersangka menegur dengan kalimat 'enggak usah teriak, biasa aja', namun korban marah dan menjawab 'lu bukan warga sini, jangan ikut-ikutan'," ujar Wira mencintohkan.
Emosi dalam diri Nanang makin meningkatkan kebencian dan dendam yang telah lama dipendam. Apalagi saat perdebatan terjadi, Sandy mengancam Nanang dengan somasi.
Baca Juga: 5 Ide Hampers Imlek Kekinian yang Penuh Keberuntungan dan Penuh Warna!
Nanang Serang dan Tusuk Sandy yang Sedang Naik Motor
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menambahkan, puncak dendam Nanang pada Sandy terlampiaskan pada Minggu, 12 Januari 2025.
Bermula saat Sandy melintas di depan rumah Nanang pada Minggu pagi dengan memggunakan sepeda motor listrik. Nanang jengkel karena merasa Sandy memandangnya dengan sinis.
Menurut pengakuan Nanang, dia tambah emosi karena Sandy meludah di depan Nanang yang saat itu sedang berada di depan rumah.
Baca Juga: Rayakan Pesona Imlek di Jakarta, Kemegahan Ancol Lunar Festival 2025 yang Tak Terlupakan!
“Tersangka sakit hati dikarenakan tersangka merasa direndahkan korban dengan cara korban melihat sinis kepada pelaku. Kemudian korban meludah di depan tersangka," katanya Wira.