G30S PKI Sengaja Gagal?
Berbagai teori bermunculan ketika melihat betapa operasi militer dengan koordinasi Letkol Untung ini begitu mudah terpatahkan.
Sepertinya gerakan ini memang terancang untuk gagal dan orang yang merancangnya adalah Ketua Biro Khusus PKI, Syam Kamaruzaman.
Dia adalah kepala badan rahasia semacam intelijen yang keberadaannya seperti hantu. Sjam Kamaruzaman yang seolah-olah memimpin operasi ini.
Baca Juga: Sejarah Lokalisasi Gang Dolly: Mengaku Bukan Germo, Sakit Hati Advenso Dollyres Chavit Terbawa Sampai Mati
Sementara Letkol Untung dan wakilnya Brigjen Soepardjo serta Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya) berada di bawah komando Syam.
Hal ini menjadi sesuatu yang aneh ketika seorang sipil memimpin operasi militer seperti ini. Bahkan, tak sampai 24 jam gerakan ini selesai ditumpas Panglima Kostrad Mayjen Soeharto.
Soeharto Berpaling dari Letkol Untung
Dalam buku "Kesaksianku Tentang G30S" karya Soebandrio, Letkol Untung sering mengungkapkan keyakinannya bahwa Soeharto akan menyelamatkannya.
Baca Juga: Badminton Asia Mixed Team Championship 2025, Raih Dua Kemenangan Indonesia Juara Grup B
Itu karena Untung merasa sebagai sahabat Soeharto dan ia mengatakan bahwa Soeharto mengetahui rencana G30S PKI.
Saat ditangkap, dia yakin Soeharto bakal membebaskannya. Kala itu Soeharto menjabat Pangkostrad.
Soebandrio menceritakan, selama di penjara, Untung yakin dirinya tidak bakal mendapat hukuman mati. Untung mengklaim Soeharto tahu dengan G30S PKI.
Baca Juga: Erwin Rommel: Jenderal Hebat Pahlawan Jerman, Mati Menelan Kapsul Sianida Demi Melindungi Keluarga
Tetapi nasib Untung berujung buntung. Setelah melalui sidang kilat dalam Mahmilub, Untung yang pendiam itu akhirnya menjalani eksekusi di Lembang pada 1966. Usianya baru 39 tahun. ***