Baca Juga: Sejarah Piala Eropa atau Euro: Diawali Mimpi Henri Delaunay, Sudah Tiga Kali Ganti Nama
Sebenarnya, Titien mengenal dengan Mamah Atjeng sudah lama. Dia pernah berobat saat kena kiriman guna-guna.
Buku RA Titin Sumarni menyebutkan, pada tahun 1950-an sang aktris pernah mengalami sakit parah.
Saat berada di puncak kariernya, seorang dukun dari Tasikmalaya, atas permintaan seseorang, telah mengirimkan guna-guna untuk Titien.
Pemilik wajah rupawan itu mengeluh sakit perut hingga muntah darah. Lalu dari dalam perutnya keluar sebilah bambu sepanjang sekitar 10 cm.
Ketenaran dan kesuksesan Titien saat itu mungkin membuat beberapa pesaingnya di dunia film iri dan kemudian berusaha menyakitinya dengan guna-guna.
Meninggal Karena Racun?
Setelah dua bulan tinggal di rumah Mamah Atjeng, seorang wartawan Berita Yudha bernama Hayat Tatos Kusuma menemuinya.
Baca Juga: Pembunuhan Johnny Mangi, Petrus, dan Teror Dahsyat Orde Baru ke Pers Indonesia
Melihat kondisi Titien yang mengenaskan, Hayat dan seorang perempuan bernama Sri Budijono segera membawanya ke rumah sakit Advent pada 13 Mei 1966.
Sang wartawan menemani Titien hingga akhir hayatnya. Kala itu dia menyatakan bahwa aktris cantik itu wafat bukan karena penyakit yang dideritanya. Hal itu termuat dalam koran Minggu pagi edisi 15 Mei 1966.
Dokter Benjamin K Supit yang merawat Titien mengatakan bahwa kondisi sang aktris berangsur-angsur membaik setelah seminggu di rumah sakit. "Bahkan dia sudah bisa berjalan-jalan di sekitar kamarnya," sebut sang dokter.
Baca Juga: Gebrakan Soemarno Sosroatmodjo, Gubernur DKI Kakek Bimbim Slank Bangun Perumahan Murah di Jakarta
Akan tetapi, sebelum wafat Titien sempat memakan makanan kiriman dari luar. Padahal dokter Supit sudah berulang kali mengingatkan Titien untuk tidak makan sembarangan.
Saat melakukan prosedur untuk menyelamatkan Titien, dari dalam perutnya dokter menemukan sisa makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan.
"Makanan tersebut ternyata ketan hitam kiriman seseorang tak dikenal," begitu tulisan koran Minggu Pagi edisi 15 Mei 1966.
Baca Juga: Mitos Babi Ngepet, Pesugihan Modern yang Lahir dari Kecemburuan Sosial
Namun, kurang dari 12 jam setelah dokter Supit menyatakan bahwa Titien keracunan, muncul ralat atas pernyataan dokter. Ralat itu muncul usai datang AKP 1 Muhammad Saleh dari Dinas Reserse Kriminal AKRI Kombes Bandung.
Petugas polisi tersebut merilis pengumuman resmi bahwa kematian Titien bukan karena keracunan. Titien, kata polisi, meninggal akibat komplikasi antara penyakit lama dengan serangan buang air besar terus menerus. Keterangan resmi itu pun mengakhiri polemik kematian Titien. Bahkan, perkaranya ditutup.
Menurut catatan wartawan Berita Yudha, yang menyedihkan adalah, selama Titien dirawat di rumah sakit Advent tidak ada seorang pun yang datang menjenguk dan mengakui sebagai keluarga.
Baca Juga: Kisah Gusti Nurul, Kembang Mangkunegara Pujaan Tentara, Sultan, Hingga Perdana Menteri dan Presiden
Meninggal Miskin
Ratu layar perak itu wafat pada 15 Mei 1966 di usia 38 tahun dalam keadaan kesepian dan miskin.
Titien dimakamkan di Gunung Puyuh Sumedang. Jenazahnya hanya diantar tak lebih dari 10 orang termasuk kakek, nenek, dan 2 kerabatnya.
Ribuan pemujanya pun lupa dengan Titien. Mirisnya, tidak nampak satu pun batang hidung dari mantan-mantan suaminya.
Baca Juga: Mengenal John D Arnold, Penyuka Matematika yang Jadi Legenda Trader AS di Usia Belia
Banyak orang mempertanyakan, ke mana hartanya yang dulu berlimpah? Membintangi 34 film dengan bayaran tertinggi seolah tak ada bekasnya.
Titien pernah memiliki lebih dari satu mobil. Semasa hidup ia selalu mengenakan perhiasan gemerlap dan mempunyai beberapa rumah.
Dalam buku Rahasia Hidup RA Titin Sumarni, Mamah Atjeng yang merawatnya mengaku bahwa di saat terakhir hidupnya, Titien hanya memiliki 4 lembar pakaian lusuh.
Baca Juga: Nestapa The Sin Nio, Mulan Versi Indonesia yang Jadi Gelandangan di Akhir Hidupnya
Skandal seks Titien Sumarni dengan sejumlah petinggi dan aparat di Bandung pun hingga kini masih menjadi misteri. Kasusnya tenggelam bersamaan dengan kematian Titien yang tragis.***