Ekonomi di Rezim Orba: Mobnas, Tapi Produksi di Luar Negeri
Nah melalui Perpres ini, Soeharto memutuskan mobil nasional yang dibuat di luar negeri oleh tenaga kerja Indonesia.
Baca Juga: Politik Identitas Rezim Orba Terhadap Umat Islam, Dari Penculikan Hingga Larangan Jilbab
Regulasi ekonomi di rezim Orba ini menjadi lampu hijau Timor meluncurkan S515 pada 8 Juli 1996. Ini adalah rebadge KIA Sephia yang diimpor dari Korea Selatan.
Harganya sangat miring, bahkan separuh dari produk kompetitor. Sebab, mobil sedan ini terbebas dari bea masuk sebagai barang mewah impor sebesar 60%.
Imbasnya, puluhan ribu S515 terjual di Indonesia sebelum akhirnya perusahaan berhenti beroperasi pada 1998. Ini lantaran Jepang, AS, dan Uni Eropa melaporkannya ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Baca Juga: Doktrin Politik Rezim Orba Melalui Film Horor dan Keruntuhan Film Indonesia Lewat Monopoli Bioskop
Pada 21 Januari 1998 Soeharto merilis Keppres Nomor 20 Tahun 1998 yang mencabut Keppres Nomor 42 Tahun 1996 tentang Pembuatan Mobil Nasional.
Regulasi itu juga menghapus Inpres Nomor 2 Tahun 1996. Inilah akhir dari perjalanan mobil nasional Indonesia dalam ekonomi di rezim Orba.
Masih Utang ke Negara
Meski sudah tak beroperasi pada 1997, PT TPN masih mempunyai utang terhadap negara. Utang kepada negara plus biaya administrasi piutang negara 10% senilai Rp2,6 triliun.
Baca Juga: Pendisiplinan Kepala ala Rezim Orba, Dari Razia Rambut Gondrong Berujung Maut Hingga Tak Boleh Punya KTP
Inilah yang membuat Satgas BLBI menyita jaminan TPN berupa tanah seluas 124 hektare pada awal November 2022. Nilainya sekitar Rp600 miliar.
Keluarga besar Soeharto yang familiar sebagai Keluarga Cendana hingga kini masih eksis di dunia bisnis. Tommy Soeharto, misalnya, masih berkecimpung di PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI).
Selain itu, dia ikut mengembangkan Lor Inn Hotel. Dengan bendera PT Lor Internasional Hotel, dia mengelola hotel mulai kelas budget hingga bintang 5.
Baca Juga: Buronan Legendaris Eddy Sampak: Perampok Tersadis Bunuh 4 Tentara, Buron 22 Tahun, Tertangkap Saat Sudah Jadi Tokoh Agama
Taman Wisata Mekarsari juga masih dalam pengelolaan Siti Hutami Endang Adiningsih yang sering tersapa Mamiek. Putri terkecil dari almarhum Soeharto dan Ibu Tien.
Praktik KKN Orde Baru itu memang tak memicu krisis moneter di Asia pada waktu itu. Namun krisis kepercayaan rakyat telah terjadi.
Ketika krisis finansial Asia pada tahun 1997 benar-benar terjadi, maka perekonomian Indonesia pun hancur kembali. Harga-harga barang melambung di mana inflasi mencapai lebih dari 70%.
Baca Juga: Menteri Jusuf Muda Dalam: Terlibat Skandal dengan Banyak Perempuan, Koruptor Pertama Indonesia yang Divonis Mati
Kondisinya makin fatal ketika nilai tukar rupiah tersungkur hingga berada di atas Rp15.000 per USD dari sebelumnya Rp2.500.
Keajaiban ekonomi di rezim Orba dengan sentuhan "Raja Midas" yang dibangga-banggakan perlahan luntur tak berbekas. Ini menyisakan ketegangan sosial dan kekacauan panjang yang efeknya masih terasa hingga kini. ***