kontekstory

Cerita Tentang Werner Verrips, Agen CIA Perampok Javasche Bank Surabaya yang Tewas Misterius

Rabu, 2 Agustus 2023 | 08:00 WIB
Kantor Javasche Bank Cabang Surabaya pada 1910-1950. Perampokan Javasche Bank Surabaya terjadi pada pada 20 Desember 1950 dan didalangi agen CIA Werner Verrips. Foto: Tropenmuseum

KONTEKS.CO.ID - Javasche Bank Surabaya dirampok pada 20 Desember 1950. Saat itu, bank yang beberapa bulan kemudian dinasionalisasi dan berganti nama menjadi Bank Indonesia (BI) ini kehilangan Rp4 juta.

Di masa itu, uang Rp4 juta adalah jumlah yang sangat besar. Sebagai perbandingan, pada Maret 1950 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah Rp1,60 per dolar AS. Artinya, jumlah itu setara dengan 500 ribu dolar AS yang jika dirupiahkan saat ini mencapai Rp7,5 miliar.




Daftar isi:

 

 

 






Para perampok terlihat punya nyali besar dan perhitungan matang. Sebab, mereka memilih merampok bank bakal jatuh ke tangan pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Jarang Terungkap! Peran Penting Polisi Menumpas G30S PKI di Surakarta

Tetapi tampaknya uang bukan tujuan utama si perampok. Sebab jika tujuannya uang, perampok pasti akan lebih memilih bank dagang yang banyak bertebaran seperti Netherland Trading Society Bank atau Nederlands Indische Handelsbank.

Dalangnya Agen CIA

Dalang perampokan Javasche Bank Surabaya adalah Werner Verrips, seorang pemuda Belanda berusia 24 tahun. Verrips adalah seorang agen CIA, Dinas Rahasia AS.

Verrips merampok bank bersama rekannya Arthur Ellinger dan beberapa orang Belanda. Arthur menceritakan kisah perampokan itu kepada William Oltmans, jurnalis senior Belanda yang dekat dengan Bung Karno.

Baca Juga: Unik, Ternyata Candu Pernah Jadi Sumber Devisa Indonesia, Begini Ceritanya

Kepada Oltmans, Ellinger mengatakan dalam perampokan bank tersebut Verrips juga melibatkan dua orang warga lokal. Ketika perampokan berlangsung, Ellinger menunggu di kedai kopi yang berjarak 50 meter dari bank uang berlokasi di Jalan Garuda No 1, Krembangan, Kota Surabaya.

Dalam buku "Indonesia, an Alternative History of the Timeless Island" yang terbit pada 1979, J Spruyt menulis bahwa aksi perampokan nekat itu melibatkan Paul Spies (agen CIA sekaligus Direktur Javasche Bank Jakarta).

Selain itu ada nama Franks C Starr (agen CIA di Indonesia), seorang WN Belanda yang bekerja di galangan kapal Angkatan Laut (AL) di Surabaya, dan Van Harn (WN Belanda).

Baca Juga: Maung Bikang, Laskar Mojang Bandung yang Bikin Ciut Nyali Penjajah

Rencananya tangan kanan Verrips akan menerima uang hasil rampokan itu di area galangan kapal AL di Surabaya. Selanjutnya uang itu bakal diangkut ke luar negeri dengan kapal Frigat AL Belanda yang masih tersisa. Namun upaya itu gagal.

-
Dokumen Kemenlu Belanda tahun 1963 tentang kebenaran Werner Verrips mantan agen CIA.
Foto: Stichtingargus.nl

Tertangkap Lalu Menghilang

Tak lama kemudian Polisi Militer (PM) Indonesia pimpinan Mayor Sutikno Lukito menangkap Verrips dan komplotannya. Pengadilan memvonis Verrips delapan tahun penjara. Tak lama setelah itu Verrips menghilang dari penjara.

Tangan kanan Verrips, Van Harn, mendapat hukuman empat tahun penjara. Sementara Paul Spies meninggal di Vietnam ketika sedang menjalankan tugas sebagai agen CIA.

Baca Juga: Barisan Terate, Pasukan Khusus Pelacur dan Maling Penghancur Daya Tempur Belanda

Verrips kemudian terendus kembali ke negaranya. di Belanda ia tetap menjalankan tugas intelijen. Ia bahkan bergabung dengan tim lobi Belanda yang diketuai Paul Rijkens dalam sengketa perebutan Irian Barat. Pembentukan tim lobi tersebut merupakan gagasan Pangeran Bernard.

Pada 1957, Mayor Sutikno bercerita soal perampokan Javasche Bank itu kepada William Oltmans ketika keduanya bertemu di Mesir. Saat itu Sutikno adalah anggota Batalyon Garuda 1 (pasukan perdamaian PBB). Tiga tahun kemudian Sutikno yang sudah menjabat Atase Militer Kedubes RI di Washington bertemu lagi dengan Oltmans.

Setelah lama tak berhubungan, sekitar Oktober 1964 Oltmans menerima telepon dari Kolonel Sutikno. Sutikno menyampaikan keinginan Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat Mayor Jenderal S Parman untuk bertemu.

Baca Juga: Dua Dunia Ratmi B29: Veteran Perang Peraih Bintang Gerilya Hingga Ratu Panggung Hiburan

Halaman:

Tags

Terkini