Mana yang Asli?
Kalau ada yang bertanya versi mana yang rasanya masih asli atau original, jangankan penikmat roti, para pedagang roti dua versi ini pun mengaku sulit membedakannya.
Seorang pedagang gerobak sepeda bernama Hendra yang mangkal di Jalan Cikini Raya mengaku tidak tahu persis bagaimana muasal roti yang tersusun di gerobak sepeda bernuansa kuning coklat oranye dan kini bertuliskan TET itu menjadi sengketa.
Baca Juga: Cerita singkat GSG-9, Polisi Jerman Tempat Luhut Panjaitan dan Prabowo Menimba Ilmu Antiteror
Dia mengaku hanya mendengar bahwa perubahan merek dari Tan Ek Tjoan menjadi TET bermula dari buruknya manajemen pengelolaan oleh orang kepercayaan Tan Ek Tjoan. "Awal mulanya salah satu karyawan yang menggelapkan pesanan roti lalu dibawa pulang ke rumahnya. Terus manajemen pabrik juga berantakan sampai masuk pengadilan dan mereknya berubah," ujar Adi.
Namun kata Hendra, hal itu tidak berpengaruh terhadap omset jualannya. Berjualan sejak pagi hingga menjelang Maghrib, pria asal Sukabumi ini mengaku setiap hari masih bisa mengantongi duit hingga Rp500 ribu.
Soal rasa, Hendra bertutur bahwa roti gambang legendaris Tan Ek Tjoan yang produksinya lebih enak ketimbang Tan Ek Tjoan versi Alexandra. "Kalau kata pembeli, buatan mereka lebih manis. Kalau kita masih orisinil," ujar Hendra.
Baca Juga: Semarak Lebaran di Era Kolonial Pernah Jadi Silang Sengketa Elite Belanda, Ini Penyebabnya
Tak jauh dari lokasi Hendra berjualan, ada Eko yang juga berdagang Tan Ek Tjoan dengan gerobak sepeda warna kuning putih dan sedang melayani pembeli. Meskipun mereknya berbeda, ternyata dari kaca gerobak itu terlihat bahwa varian roti milik Eko tidak berbeda dengan roti yang terlihat di gerobak kuning coklat oranye yang bawaan Hendra.
Sama seperti Hendra, Eko juga mengaku tidak tahu pihak mana yang benar dari sengketa merek tersebut. Dia juga menyatakan bahwa sejauh ini omset jualannya tidak berubah drastis. Jadi, mana yang asli?***