Baca Juga: Cerita Tentang Laswi, dari Mangga Tuti Amir Hingga Duo Maung Bikang yang Doyan Penggal Kepala Musuh
"Saya menyiagakan penjagaan Halim. Saya minta warga sekitar juga dijaga. Setelah itu saya ingin pulang ke rumah untuk mengganti pakaian sipil dengan pakaian militer," ujarnya.
Dalam perjalanan pulang, Wisnu masih saja bertanya-tanya siapa sebenarnya yang disebut progresif revolusioner.
Selama perjalanan pulang itu dia berpikir, jika AURI mau mengadakan operasi, info intelijen harus jitu. "Tapi ini infonya tidak lengkap," kata Wisnu.
Saat itu ia bahkan mencoba bertanya ke kakak iparnya, Kolonel CPM Drajat soal briefing dari Leo Wattimena.
Namun Kolonel Drajat mengaku tidak tahu menahu soal itu. Jawaban setali tiga uang juga diterima Wisnu ketika dia menanyakannya kepada Letnan Kolonel Sugianto, staf intelijen dari CPM.
"Mereka berdua tidak tahu, lalu mereka kasak kusuk. Setelah itu, jawaban yang mereka terima juga sangat rahasia," papar Wisnu.
Ihwal kepergian Presiden Soekarno ke Halim, Wisnu mengaku, begitu ada berita Presiden Soekarno akan masuk ke Halim, ia langsung menyiapkan ruangan Leo Wattimena untuk dijadikan tempat Bung Karno beristirahat.
Adapun tujuan Bung Karno ke Halim menurut Kolonel Maulwi Saelan dari Tjakrabirawa, Bung Karno sendiri yang menentukan untuk pergi ke Halim.
"Mungkin itu jalan yang lebih dekat daripada ke pelabuhan Tanjung Priok. Mungkin juga karena Omar Dhani ada di situ sehingga Bung Karno merasa lebih aman," kata Wisnu lagi.
Aidit Ikut ke Halim
Uniknya saat ditanya siapa saja tokoh yang ikut ke Halim, Wisnu menyebut nama DN Aidit. "Tokoh lainnya yang datang ke Halim adalah Aidit. Aidit, jangan lupa, waktu itu dia Menko (kabinet) Dwikora," katanya.
Wisnu juga masih ingat ketika itu dia diperintahkan Leo Wattimena yang juga perintah Omar Dhani agar menyiapkan pesawat yang akan membawa Aidit ke Jawa Tengah.
"Waktu itu saya diminta untuk menyiapkan pesawat untuk menerbangkan dia ke Jawa Tengah. Saya memperoleh perintah dari Leo. Sebenarnya dia juga memperoleh perintah dari atasannya," kata Wisnu saat ditanya kenapa Aidit sampai bisa menggunakan pesawat AURI dan terbang dari Halim.
Wisnu mengaku saat itu ia tidak tahu jika ternyata Aidit juga terlibat dalam dengan G30S PKI.