Meski telah dipersatukan dalam biduk rumah tangga, hubungan Bung Karno dan Oetari tak layaknya pasangan suami istri.
Sebab, Bung Karno menganggap Oetari tak lebih sebagai seorang adik. Dia pun akhirnya mengembalikan Nenek Maia Estianti itu ke Surabaya saat kuliah di Bandung.
2. Inggit Garnasih
Sosok istri kedua Soekarno ini kerap dianggap seorang orang yang berjiwa sangat besar. Sebab, dia adalah orang yang mendampingi pemimpin revolusi di masa sulit.
Bung Karno menikah dengan Inggit Garnasih pada 24 Maret 1923 di Bandung usai menceraikan Oetari.
Inggit lahir di Banjaran, 17 Februari 1888. Saat menikah usianya 36 tahun, lebih tua 14 tahun dari Bung Karno.
Sebelumnya, Inggit sudah dua kali menikah yakni dengan Nata Atmadja dan Sanusi.
Selama 20 tahun pernikahan, Inggit menjadi sosok yang setia dan jadi penyokong perjuangannya.
Baca Juga: Jejak Kerusuhan Politik di Indonesia dari Anarkisme Reformasi 1998 Hingga Demo Algoritma 2025
Bahkan, Inggit ikut mendampingi Bung Karno ketika dipenjara di Sukamiskin dan diasingkan ke Ende hingga ke Bengkulu.
Inggit pun rela berjualan jamu, rokok lintingan, dan bedak untuk bertahan hidup dan membiayai kehidupan rumah tangga sekaligus perjuangan politik Bung Karno.
Namun, kisah cinta mereka retak lantaran keinginan Bung Karno menikahi Fatmawati.
Baca Juga: Potret Buram Mayor Sabarudin, Tentara Psikopat Era Kemerdekaan yang Cuma Tunduk pada Tan Malaka
Sebab, Inggit menolak dimadu. Dia menegaskan “Inggit tidak mau dimadu.”