• Senin, 22 Desember 2025

Piala Dunia 2002 Korsel dan Jepang, Kontroversi Prestasi Tertinggi dari Skandal Sepak Bola Terbesar Sepanjang Sejarah

Photo Author
- Minggu, 10 September 2023 | 08:00 WIB
Piala Dunia 2002: Skandal Sepak Bola Terbesar Sepanjang Sejarah, Tuai Prestasi Tertinggi dari Kontroversi. (Foto: Ilustrasi theguardian)
Piala Dunia 2002: Skandal Sepak Bola Terbesar Sepanjang Sejarah, Tuai Prestasi Tertinggi dari Kontroversi. (Foto: Ilustrasi theguardian)

Sayangnya kali ini tak ada bantuan kartu merah untuk lawan Korsel. Jerman unggul 1-0 berkat gol Michael Ballack di menit 75. Pasukan arahan Guus Hiddink pun terhenti di semifinal. Mereka juga kalah 2-3 dari Turki di perebutan tempat ketiga.

Byron Moreno Kena 'Karma'

Selepas Piala Dunia 2002, Byron Moreno tidak lepas dari kontroversi. Ia pernah memberi tambahan waktu 13 menit dalam sebuah laga. Ini  membuatnya terkena hukuman 20 bulan tidak boleh memimpin pertandingan.

Baca Juga: Pendisiplinan Kepala ala Rezim Orba, Dari Razia Rambut Gondrong Berujung Maut Hingga Tak Boleh Punya KTP


-
Kapten Timnas Italia Paolo Maldini memprotes keputusan wasit Byron Moreno di babak 16 besar FIFA World Cup 2002. (Foto: thesportsman)

Delapan tahun kemudian, pada 2010, Byron Moreno tertangkap karena kedapatan membawa enam kilogram heroin. Para mantan punggawa Italia korban moreno menyambut kabar itu dengan berbagai sindiran pedas. 

Saya pikir heroin sudah dibawa Moreno di badannya sejak 2002,” sindir Gianluigi Buffon. Sementara Christian Panucci mengatakan, “Sepanjang 90 menit pertandingan, saya selalu protes. Namun di matanya ia tidak mengeluarkan ekspresi apa-apa. Ia terlalu kagum oleh penonton Korea.”

Lalu apa kata pemain Spanyol yang korban kontroversi wasit Gamal Al Ghandour ketika bertemu Korsel di perempat final?

Baca Juga: Buronan Legendaris Eddy Sampak: Perampok Tersadis Bunuh 4 Tentara, Buron 22 Tahun, Tertangkap Saat Sudah Jadi Tokoh Agama


-

Apa yang terjadi di laga ini adalah perampokan. Jika kami tidak menang di laga ini, itu karena mereka (wasit) tidak ingin kami menang hari ini. Saya benar-benar kecewa,” ucap bek Timnas Spanyol Ivan Helguera.

Presiden FIFA (waktu itu) Sepp Blatter menolak gunjingan konspirasi yang menguntungkan Korea. Akan tetapi, ketika skandal FIFA terungkap 2015, Jack Warner -- yang saat itu sebagai administrator yang memilih perangkat pertandingan -- mengakui perbuatannya. Ia menyuap Ghandour dengan sebuah mobil mewah untuk memuluskan langkah Korea ke semifinal.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Siap Bangun

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X