• Senin, 22 Desember 2025

Kisah Sukses Muhammad Yani Anak Kampung Gunung Batu yang Nyaris Jadi Pemulung Kini Terbang ke Harvard

Photo Author
- Rabu, 16 April 2025 | 07:20 WIB
Perjuangan dan kisah sukses Muhammad Yani diterima di Harvard. (Instagram @scholarofficial)
Perjuangan dan kisah sukses Muhammad Yani diterima di Harvard. (Instagram @scholarofficial)

"Ditolak UNCOL, ini waktu aku semester 7, belum lulus S1. Yang penting coba dulu biar tau rasanya daftar dan prosesnya kaya gimana," tulisnya lagi.

Bulan Februari 2024, Yani di terima di Imperial College London. 

"Sangat amat tidak expect kalau bakal dapat acceptance offer dari Imperial College London," katanya.

"Menguji aplikasi apakah bisa diterima di jajaran top 10 Uni in the world.. Sehingga dari sini aku mulai naikin standard untuk apply dan persiapkan untuk top 5," katanya.

Baca Juga: UGM Punya Salinan Ijazah Jokowi Lulusan Fakultas Kehutanan 1985 plus Saksi 11 Teman Seangkatan

Dia memiliki tekad untuk bisa melanjutkan kuliah di Harvard University.

Berasal dari Keluarga Putus Sekolah

Berasal dari Cibaliung, desa kecil di ujung Banten dengan akses pendidikan dan beasiswa yang masih sangat sulit, semangat Muhammad Yani tak pernah patah untuk mewujudkan mimpinya bisa melanjutkan pendidikan tinggi.

Yani tumbuh dengan keterbatasan dan pernah diusir dari kontrakan karena tunggakan, hingga keluarganya pernah menjadi gelandangan selama 10 hari dan hanya makan sekali sehari.

"Saya lahir dari keluarga yang putus sekolah, Ibu hanya lulus SD, Bapak tak pernah mengecap bangku sekolah," katanya yang dilansir dari Instagram @scholarofficial pada Rabu, 16 April 2025.

Muhammad Yani diterima di Harvard. (Instagram @muhammadyani070901)

Baca Juga: UGM Punya Salinan Ijazah Jokowi Lulusan Fakultas Kehutanan 1985 plus Saksi 11 Teman Seangkatan

"Kakak terpaksa berhenti kuliah di semester 4 demi memastikan Saya bisa bertahan kuliah di Udayana dengan beasiswa KIP-K," ujar Yans, panggilannya.

Jadi Scholarship Hunter 

Karena keterbatasan ekonomi, Yani menjadi scholarship hunter demi mewujudkan keinginan sekolah tinggi.

"Saat kelas 2 SLTA, Saya pernah hampir putus sekolah karena merasa terlalu membebani orang tua dan ingin bekerja saja menjadi tutor dan memulung rongsokan untuk uang jajan," katanya.

Namun takdir berkata lain, SMAN 5 Pandeglang memberinya beasiswa penuh hingga lulus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X