Ahmad Dhani Nyaris Diusir dari Rapat DPR Gegara Interupsi Ariel NOAH dan Judika, Begini Kronologinya

KONTEKS.CO.ID - Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait revisi Undang-Undang Hak Cipta yang digelar Komisi Xlll DPR pada Rabu, 27 Agustus awalnya berlangsung tertib.

Dalam forum tersebut hadir sejumlah musisi ternama, termasuk Ariel NOAH, Judika, dan Ahmad Dhani yang kini juga menjabat sebagai anggota DPR.

Namun, jalannya rapat mendadak memanas ketika Ahmad Dhani beberapa kali menginterupsi ucapan Ariel dan Judika saat mereka menyampaikan keresahan soal izin hingga persoalan royalti musik.

Baca Juga: Tips Merawat Sistem Grounding Kabel Mobil agar Listrik Stabil dan Awet, Awas Jangan Sembrono

Bahkan, Dhani sempat mendapat peringatan keras dari pimpinan rapat karena sikapnya.

Ariel NOAH Soroti Aturan Izin Lagu

Ariel NOAH dalam rapat menyampaikan keresahannya sebagai penyanyi yang sering bingung dengan aturan izin membawakan lagu.

Menurutnya, regulasi yang berlaku masih membingungkan karena di beberapa kesempatan, penyanyi diminta izin langsung ke pemilik lagu sebelum tampil.

"Jadi ada pernyataan-pernyataan di mana izin itu harus diperoleh dulu sebelum pertunjukan dan dulu tuh harus penyanyinya yang minta izin," ucap Ariel.

Ia menambahkan bahwa kebingungan ini bisa menimbulkan masalah serius bagi profesi penyanyi.

"Nah itu yang kita pengen lebih jelas sebetulnya. Sebenarnya gimana sih? Apakah ini akan jadi permasalahan besar di profesi kami?" tanyanya.

Baca Juga: Polisi Dilarang Bawa Senpi saat Kawal Demo Buruh di DPR, Kapolda Metro: Jangan Ada Penembakan!

Interupsi Ahmad Dhani Picu Teguran

Saat Ariel berbicara, Ahmad Dhani tiba-tiba berpindah tempat duduk dari jajaran AKSI (Aliansi Komposer dan Seniman Indonesia) ke kursi anggota DPR. Ia langsung meminta bicara dan menanggapi ucapan Ariel.

"Pak Ketua, bisa saya jawab sebagai anggota DPR?” tanya Dhani, yang kemudian menegaskan bahwa hal tersebut sudah pernah dibahas.

Namun, Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya menegaskan bahwa forum RDPU bukanlah tempat perdebatan, melainkan wadah untuk menginventarisasi masalah dan masukan dari para musisi.