KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Kamis, 16 Oktober 2025, diperkirakan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah tipis.
Tekanan eksternal dari meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi faktor utama yang menekan sentimen pelaku pasar.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 15 Oktober 2025, rupiah sempat ditutup di level Rp16.576 per dolar AS, menguat 27 poin dibandingkan hari sebelumnya.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,6 Hantam Sarmi Papua, Guncangan Terasa hingga Jayapura dan Timika
Namun, potensi penguatan lebih lanjut tertahan akibat komentar keras dari dua raksasa ekonomi dunia yang kembali saling balas ancaman tarif perdagangan.
The Fed dan Perang Dagang Tekan Sentimen Pasar
Ketegangan global meningkat setelah Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif hingga 100 persen untuk produk asal Tiongkok.
Sebagai respons, Beijing menyatakan siap “berperang dalam bentuk apa pun” untuk melindungi kepentingan ekonominya.
Baca Juga: Spekulasi Pelatih Timnas setelah Patrick Kluivert Lengser, STY Masuk Lagi? Ini Rejam Jejaknya
Pernyataan tersebut sontak membuat pasar keuangan global bergejolak.
Investor mulai mencari aset lindung nilai seperti emas dan dolar AS, sementara mata uang negara berkembang termasuk rupiah mengalami tekanan jual.
Di sisi lain, pernyataan Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, juga turut memengaruhi pergerakan pasar.
Powell menegaskan bahwa arah kebijakan suku bunga berikutnya akan “dilihat per pertemuan,” menandakan ketidakpastian arah kebijakan moneter AS.
Pengamat ekonomi dan mata uang Ibrahim Assuaibi menilai, kondisi global saat ini masih sangat sensitif terhadap komentar pejabat The Fed dan dinamika politik internasional.