KONTEKS.CO.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengganjar Telkomsel dengan Penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2025 dari kategori Teknologi Jasa Industri.
Penghargaan ini diberikan atas inovasi 5G in The Box yang dibuat anak usaha Telkom tersebut.
Kemenperin mengumumkan apresiasi tersebut di Jakarta International Convention Center bertepatan dengan agenda Indonesia 4.0 Conference and Expo 2025, baru-baru ini.
Baca Juga: Kalah Beruntun, Mantan Kapten Liverpool Kritik Keras Permainan The Reds
Ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap lebih dari 60 pelaku industri yang sukses menghadirkan teknologi rintisan yang berdampak nyata bagi kemajuan industri nasional.
Melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise, perusahaan menghadirkan beragam solusi digital. Solusi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik berbagai sektor bisnis.
Jaringan kuat Telkomsel kini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh industri manufaktur, serta sektor lainnya seperti pertambangan, logistik.
Merespons kebutuhan industri, Telkomsel memperkenalkan inovasi 5G in The Box, perangkat jaringan seluler 4G/5G yang bersifat private, portable, independent, dan secure.
Baca Juga: Keseruan H3RO Land Dream Battle 2.0, Talenta Muda Beraksi di Industri Gaming
Perangkat dapat diimplementasikan secara cepat dan fleksibel di berbagai lokasi. Teknologi ini dirancang untuk menjawab tantangan keterbatasan infrastruktur yang diperlukan oleh pelaku industri untuk memiliki jaringan dengan jangkauan yang luas, andal dan aman.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi teknologi yang relevan dan berdampak dapat mempercepat transformasi digital industri Indonesia,” kata Direktur Sales Telkomsel, Stanislaus Susatyo, Kamis 2 Oktober 2025.
“5G in The Box adalah wujud komitmen Telkomsel mendukung sektor manufaktur, pertambangan, serta Transportasi dan Logistik. Ini selaras dengan visi dan strategi utama Making Indonesia 4.0 dan visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Dengan mobilitas tinggi, solusi 5G in The Box ideal untuk pemanfaatan di lokasi pabrik, pergudangan, area pertambangan, wilayah terpencil, area rawan bencana, hingga acara berskala besar yang membutuhkan jaringan privat sementara.