KONTEKS.CO.ID - Pertumbuhan utang luar negeri Indonesia pada triwulan II 2025 tercatat melambat dibandingkan periode sebelumnya.
Bank Indonesia mencatat, posisi ULN nasional pada akhir Juni 2025 mencapai USD433,3 miliar, tumbuh 6,1 persen secara tahunan (yoy).
Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan I 2025 yang sebesar 6,4 persen (yoy).
Perlambatan ini terutama dipengaruhi kinerja ULN sektor swasta yang masih mencatat kontraksi pertumbuhan.
Baca Juga: Soroti Utang PT PLN yang Bertambah tapi Laba Turun, CBA: Dirutnya Layak Dicopot
Pada triwulan II 2025, ULN swasta turun 0,7 persen (yoy), melanjutkan tren kontraksi 1,0 persen pada triwulan sebelumnya.
Penurunan terjadi terutama pada perusahaan nonkeuangan, sementara ULN lembaga keuangan justru mengalami pertumbuhan.
Sementara, ULN pemerintah justru mencatat kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.
Posisi utang luar negeri pemerintah pada triwulan II 2025 mencapai USD210,1 miliar, tumbuh 10,0 persen (yoy), didorong peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Hal ini menunjukkan masih kuatnya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia menegaskan secara keseluruhan struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat.
Baca Juga: PK Kedua Jessica Kumala Wongso Ditolak MA, Vonis 20 Tahun Kasus Kopi Sianida Tetap Berlaku
“Rasio utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2025 tercatat 30,5 persen, turun dibandingkan 30,7 persen pada triwulan I 2025,” kata Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia.