• Minggu, 21 Desember 2025

Airlangga Klaim Ekonomi Stabil Jelang Akhir 2025, Pemerintah Pacu Konsumsi dan Mobilitas Nataru

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 05:55 WIB
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/@airlanggahartarto_official)
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/@airlanggahartarto_official)

Dengan kombinasi indikator tersebut, pemerintah menyatakan optimisme bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional 2025 berada dalam jalur yang sesuai dengan perencanaan.

“Maka target 5,2 persen tahun ini Insya Allah tercapai, dan kuartal keempat juga insyaallah kenaikannya di atas 5,4 persen, Pak Presiden,” ucapnya.

Meski demikian, pemerintah menilai penguatan permintaan domestik tetap menjadi kunci menjaga kesinambungan pertumbuhan.

Untuk itu, konsumsi masyarakat didorong melalui berbagai program belanja Natal dan Tahun Baru (Nataru), baik melalui platform daring maupun jaringan ritel nasional.

Baca Juga: Menko Airlangga Soal BUMN Jadi Primadona Magang, Singgung Pertamina dan PLN

Selain konsumsi, sektor pariwisata juga diandalkan sebagai mesin pertumbuhan jangka pendek. Sepanjang Desember, pemerintah menyelenggarakan puluhan agenda nasional yang ditujukan untuk menggerakkan perjalanan masyarakat.

“Ada 37 event di bulan Desember ini sehingga ini juga akan mendorong pergerakan daripada penduduk Indonesia, Pak Presiden,” bebernya.

Work from Anywhere Selama Nataru

Untuk mendukung mobilitas tersebut, pemerintah juga membuka opsi kebijakan fleksibilitas kerja bagi masyarakat selama periode libur akhir tahun.

“Kami usulkan untuk work from anywhere and everywhere,” ujarnya.

Menutup laporannya, Airlangga menekankan penguatan kesejahteraan ekonomi keluarga sebagai bagian dari agenda struktural pemerintah.

Baca Juga: Airlangga Pastikan Diskon Listrik Batal, Pemerintah Siapkan Program Stimulus Alternatif

Salah satu langkah yang disiapkan adalah transformasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif menjadi Dewan Nasional Kesejahteraan Keuangan.

Capaian inklusi keuangan nasional disebut terus meningkat dan berada di atas rata-rata negara maju, meski tantangan literasi keuangan masih menjadi pekerjaan rumah.

“Inklusi keuangan kita capaiannya sudah baik, 92,7 persen. Literasi keuangannya 66,4 persen. Dibandingkan negara OECD rata-rata, Pak Presiden, itu 62 persen,” sebut dia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X