Sementara itu, ULN swasta pada Oktober 2025 tercatat US$190,7 miliar. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan September 2025 sebesar US$192,5 miliar.
Lalu secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi 1,9 persen (yoy).
Baca Juga: Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil, Sidang Perdana Digelar 17 Desember 2025
Denny menyebut, penurunan terjadi pada kelompok peminjam lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan, masing-masing dengan kontraksi 4,7 persen (yoy) dan 1,2 persen (yoy).
Sementara, berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi.
Lalu, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 80,9 persen terhadap total ULN swasta.
Untuk struktur ULN, kondisi utang luar negeri Indonesia menurut Denny tetap terjaga.
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ucapnya.
Baca Juga: Ngeri, Setiap Hari 10 Lansia di Korea Selatan Tewas Bunuh Diri: Boneka Jadi Solusi!
"Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat 29,3 persen pada Oktober 2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,2 persen dari total ULN," imbuhnya.
Dikatakan Denny, BI bersama pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Utang Luar Negeri Indonesia Tetap Sehat, Rasio ke PDB Turun Jadi 30,5 Persen
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp7.091 Triliun, Pemerintah Fokus Sektor Produktif
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp7.091 Triliun, Pemerintah Fokus Sektor Produktif
Utang Luar Negeri Swasta Indonesia Masih Tertekan, Ini Porsi Terbesarnya
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp7.045 Triliun, Ini Penjelasan Terbaru Bank Indonesia