KONTEKS.CO.ID - Ekspor China meningkat drastis setelah para eksportir mengalihkan pengiriman produknya ke pasar lain di tengah penurunan pengiriman barang ke AS.
Surplus perdagangan barang tahunan China telah mencapai USD1 triliun untuk pertama kalinya, dengan penurunan ekspor ke Amerika Serikat di tengah perang tarif yang lebih dari diimbangi oleh pengiriman ke pasar lain, menurut data terbaru.
Angka yang dirilis oleh Administrasi Umum Kepabeanan China pada Senin 8 Desember 2025 menunjukkan surplus perdagangan selama 11 bulan pertama tahun ini mencapai USD1,08 triliun pada bulan November.
Baca Juga: Satgas Terpadu Perketat Pengawasan Bandara dan Pelabuhan Khusus IMIP dan IWIP
Cuan besar itu berkat ekspor yang naik 5,9% year-on-year pada bulan tersebut, membalikkan penurunan 1,1% pada bulan sebelumnya.
Beijing dan Washington telah terlibat dalam perang dagang sengit yang melibatkan tarif tinggi selama pemerintahan kedua Presiden AS Donald Trump.
Kondisi itu memaksa para eksportir China untuk beralih ke pasar lain – meskipun para pemimpin dari dua ekonomi terbesar dunia sepakat untuk menghentikan permusuhan tersebut dalam sebuah pertemuan di Korea Selatan pada bulan Oktober.
"Surplus perdagangan China tahun ini telah melampaui level tahun lalu, dan kami memperkirakan surplus tersebut akan semakin melebar tahun depan," tulis Zichun Huang dari Capital Economics dalam sebuah catatan, mengutip Al Jazeera, Selasa 9 Desember 2025.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Bulu Tangkis Indonesia SEA Games 2025, Semangat Juara!
Huang menambahkan, pelemahan ekspor ke AS lebih dari diimbangi oleh pengiriman ke pasar lain. Ekspor kemungkinan akan tetap Tangguh karena pengalihan rute perdagangan dan meningkatnya daya saing harga barang-barang China.
Hal ini bisa terjadi karena deflasi menekan nilai tukar riil efektifnya.
Peringatan Prancis Tentang Surplus
Ekspor telah terbukti penting bagi perekonomian Tiongkok karena negara tersebut bergulat dengan krisis utang di sektor properti dan lesunya belanja domestik, yang berdampak pada pertumbuhannya.
Namun, surplus perdagangan yang menjulang tinggi telah membuat kesal mitra dagang Barat-nya. Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi yang terbaru mengancam mengambil tindakan jika tidak ada ketidakseimbangan.
Baca Juga: Ultimatum Keras Purbaya ke Bea Cukai: 4 Modus Ekspor Terbongkar, 16.000 Pegawai Terancam Dirumahkan
Artikel Terkait
Berbanding Terbalik dengan RI, China Sukses Hijaukan Gurun di saat Sumatra Dibenamkan Banjir Bandang
Direktur PT PMT Asal China Jadi Tersangka Kasus Cesium-137 di Banten
Bandara IMIP Diyakini Jadi Pintu Masuk Ekspor-Impor Hingga TKA China Ilegal
Satgas Terpadu Ungkap Upaya WNA China Selundupkan Serbuk Nikel di Bandara Khusus IWIP Weda Bay
Plot Gelap dan Twist Gila! 5 Drama China Kriminal Terbaik yang Dijamin Bikin Nagih dan Susah Tidur