KONTEKS.CO.ID - Posco International dan GS Caltex menanamkan investasi sekitar USD1 miliar atau sekitar Rp16,7 triliun untuk bisnis minyak sawit di Indonesia.
Posco International merupakan perusahaan perdagangan dan energi, sedangkan GS Caltex adalah perusahaan kilang minyak, yang dua-duanya berasal dari Korea Selatan.
Investasi ini digencarkan di tengah meningkatnya persaingan global untuk komoditas penting yang digunakan dalam industri pangan dan bahan bakar nabati.
Baca Juga: Hubungan Menguat, Perdagangan Pakistan dan Indonesia Naik Menjadi Rp48,76 Triliun
Kedua perusahaan tersebut mengumumkan pada Kamis, 20 November 2025, bahwa ekspansi ini berfokus pada dua inisiatif besar.
Dua inisiatif itu adalah pembangunan pabrik penyulingan melalui usaha patungan senilai USD210 juta, dan akuisisi terpisah Posco International atas perkebunan sawit besar di Indonesia senilai USD862 juta.
Kedua langkah ini bertujuan mengamankan pasokan jangka panjang dan memperkuat posisi mereka saat berbagai negara berupaya menekan emisi karbon.
Baca Juga: Daftar Obat Ilegal yang Paling Banyak Dijual Online: Cream BL hingga Tramadol Laris Manis
Pabrik penyulingan baru di Kalimantan Timur itu akan beroperasi di bawah AGPA Refinery Complex, perusahaan patungan dengan kepemilikan 60:40 antara Posco International dan GS Caltex.
Seremoni penyelesaiannya digelar Rabu kemarin dengan hadirnya CEO Posco International Lee Kye-in, CEO GS Caltex Hur Sae-hong, Wakil Menteri ESDM Indonesia Yuliot Tanjung, serta pejabat pemerintah dan perusahaan lainnya.
“Penyelesaian AGPA Refinery Complex merupakan capaian nyata dalam strategi transformasi hijau kami dan menjadi tonggak penting memperkuat kehadiran GS Caltex di pasar bio global,” ujar Hur Sae-hong.
Baca Juga: Cara Menyimpan Pisang agar Tahan Lama Tanpa Menghitam
Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan 500 ribu ton, setara sekitar 80 persen dari total impor minyak sawit olahan Korea.
Dalam kemitraan tersebut, Posco International akan memasok minyak sawit mentah dari kebun sawitnya di Indonesia.
Artikel Terkait
Selain Sawit, Indonesia Juga Nego Tarif Nol Persen untuk Karet dan Kakao ke AS
Ekspor Minyak Sawit Mentah Ilegal Senilai Rp28,7 Miliar Digagalkan
Ekspor India ke Indonesia Turun Tajam, Sawit Tetap Jadi Pengikat Dagang
Ekspansi Sawit 17 Juta Ha Dikritik, Bappenas Sebut Lahan untuk Sawah dan Rumah Terancam