“Ini yang terbesar untuk kategori pakaian bekas impor,” ujar Budi dalam konferensi pers di PPLI Nambo, Kabupaten Bogor.
Dari total temuan tersebut, 16.591 bal atau 85,56 persen telah dimusnahkan sejak 14 Oktober 2025. Sisanya ditargetkan tuntas pada akhir November.
Budi menegaskan bahwa penindakan tidak hanya menyasar pakaian bekas, tetapi seluruh barang ilegal lintas komoditas.
Rangkaian Kasus Sejak 2022
Penindakan pakaian impor ilegal meningkat dalam tiga tahun terakhir. Operasi dimulai pada Agustus 2022 di Karawang (750 bal), lalu berlanjut pada 2023 dengan sejumlah temuan besar di Pekanbaru, Sidoarjo, Cikarang, Batam, dan Makassar.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Strategi Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Lebih Ngegas Lagi
Memasuki 2025, pengungkapan terjadi di Surabaya, Patimban, hingga puncaknya temuan 19.391 balpres di 11 gudang Jawa Barat.
Meski penindakan meningkat, sorotan publik menguat karena peredaran pakaian impor ilegal tetap masif, terutama di pusat-pusat perdagangan garmen.
Pergantian metode pemusnahan menjadi pencacahan menandai perubahan besar dalam strategi pemerintah, namun juga menimbulkan pertanyaan baru mengenai efektivitas pengawasan di lapangan dan potensi aliran barang ilegal yang masih lolos di perbatasan.***
Artikel Terkait
Ketika Menkeu Purbaya Berhadapan dengan Siswa SMA di Ruang Kelas, Begini Jadinya
Bos BGN Minta Tambahan Anggaran Rp28,53 Triliun ke Purbaya untuk MBG, Eh Malah Kena Tegur DPR
Menkeu Purbaya Ungkap Strategi Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Lebih Ngegas Lagi
Purbaya Yudhi Sadewa Minta Anak Muda Mulai Menabung: Tabung 50 Persen Aja Dulu!
Purbaya Pastikan Cukai Popok dan Tisu Basah Tak Segera Berlaku, Ini Alasannya