Di tengah krisis likuiditas parah ini, Agung Budi Waskito justru menyambut baik rencana besar pemerintah melalui Danantara untuk mengkonsolidasikan seluruh BUMN Karya menjadi satu entitas.
Bagi WIKA yang sedang tertekan, langkah merger paksa oleh negara ini dilihat sebagai satu-satunya sekoci penyelamat yang tersisa.
Agung mengakui bahwa tanpa merger, persaingan antar-BUMN Karya di pasar infrastruktur sudah tidak sehat.
Baca Juga: Resmi Cerai dari Ahmad Assegaf, Tasya Farasya Dapat Hak Asuh Anak Bersama dan Waktu Banding 14 Hari
Persaingan ketat dengan margin yang terus menipis telah memicu perang harga yang berisiko tinggi menyebabkan kerugian dalam eksekusi proyek-proyek vital milik negara.
"Integrasi BUMN Karya saya kira membawa dampak yang positif," jelasnya.***
Artikel Terkait
Bursa Efek Indonesia Suspensi Saham Wika, Ada Apa?
BEI Suspensi Saham WIKA Gegara Gagal Bayar Sukuk, Nasib Investor di Ujung Tanduk?
Ribuan Buruh Kepung Gedung DPR, Desakan Revisi UU Cipta Kerja Menggema di Tengah Badai PHK
3 Sektor Penyumbang PHK Terbanyak di Indonesia, BPS Ungkap Angka dan Alasannya: Fresh Graduate Paling Parah!
1.500 Karyawan Pabrik Bulu Mata Terbesar di Indonesia Kena PHK, KSPSI Bongkar Investor Tiba-tiba Kabur