• Senin, 22 Desember 2025

Sempat Diterpa Isu Radioaktif, Udang RI Makin Diburu! AS dan Eropa Justru Naikkan Permintaan Ekspor

Photo Author
- Kamis, 6 November 2025 | 13:19 WIB
Udang Indonesia tetap jadi primadona ekspor meski sempat diterpa isu radioaktif. (freepik.com/bearfotos)
Udang Indonesia tetap jadi primadona ekspor meski sempat diterpa isu radioaktif. (freepik.com/bearfotos)

KONTEKS.CO.ID - Meski sempat diterpa isu radioaktif, udang Indonesia masih jadi primadona di pasar global.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai ekspor udang nasional mencapai USD1,40 miliar atau naik 17,5% secara tahunan (year on year) dari Januari hingga September 2025.

Amerika Serikat (AS) masih menjadi pasar utama dengan pangsa 63,1% dari total ekspor udang Indonesia, disusul Eropa dan China yang mencatat pertumbuhan pesat.

Baca Juga: 3 Sektor Penyumbang PHK Terbanyak di Indonesia, BPS Ungkap Angka dan Alasannya: Fresh Graduate Paling Parah!

Kepala Badan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP, Ishartini, menegaskan bahwa lonjakan ini adalah bukti kepercayaan global terhadap mutu produk laut Indonesia.

“Udang Indonesia masih bisa penuhi pasar Amerika Serikat. Cita rasanya berbeda, segar, dan khas. Kami terus memperkuat pengendalian mutu agar ekspor tetap aman dan terjaga,” ujar Ishartini dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis, 6 November 2025.

Dari Isu Radioaktif ke Rekor Ekspor

Pada awal 2025, ekspor udang Indonesia sempat terguncang akibat temuan radioaktif cesium-137 di salah satu produk yang dikirim ke AS.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat Tajam! Apa yang Membuat Dolar AS Tersungkur dan Rupiah Tiba-tiba Perkasa?

Namun, pemerintah bergerak cepat untuk menuntaskan isu tersebut secara diplomatis dan ilmiah.

Direktur Pemberdayaan Usaha KKP, Catur Sarwanto, mengungkapkan bahwa hasil investigasi menunjukkan kontaminasi hanya terjadi di satu titik, bukan berasal dari proses budidaya atau pengolahan.

“Kami langsung melakukan klarifikasi ke pihak Amerika melalui USFDA dan National Fish Institute (NFI). Hasilnya, mereka menerima penjelasan resmi bahwa kontaminasi itu tidak terkait budidaya. Pemerintah juga langsung memperketat sistem uji laboratorium di semua titik ekspor,” terang Catur.

Hasilnya, dalam waktu kurang dari satu kuartal, ekspor udang Indonesia kembali melonjak 16,3% ke pasar AS, 57,5% ke Eropa, dan 18,9% ke China.

Baca Juga: Ribuan Buruh Kepung Gedung DPR, Desakan Revisi UU Cipta Kerja Menggema di Tengah Badai PHK

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia cepat pulih. Kepercayaan pasar tidak hanya kembali, tapi meningkat,” tambah Catur.

Langkah Cepat dan Diplomasi Efektif Pemerintah

Langkah pemerintah dianggap sangat cepat dan terukur.

Setelah isu mencuat, KKP segera menggelar komunikasi intensif dengan kedutaan besar, asosiasi seafood, hingga lembaga kesehatan pangan di AS dan Eropa.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Melesat! Pecahan 1 Gram Tembus Rp2,28 Juta, Cek Daftar Lengkapnya di Sini!

“Kami tidak menyembunyikan apa pun. Semua dilakukan secara transparan, mulai dari investigasi hingga hasil uji lab,” kata Ishartini.

“Prinsip kami sederhana: menjaga reputasi produk laut Indonesia di mata dunia.”

Selain itu, pemerintah memperkuat kerja sama lintas lembaga agar sistem pelacakan produk (traceability) menjadi lebih ketat.

“Mulai dari tambak hingga meja makan konsumen, semuanya bisa dilacak. Itu yang membuat negara-negara tujuan ekspor tetap percaya,” tambah Catur Sarwanto.

Baca Juga: Muncul Isu Soeharto Terlibat Genosida 1965, Fadli Zon: Mana Buktinya? 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X