KONTEKS.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik arah ke zona hijau setelah pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 sebesar 5,04% (year on year/yoy) pada Rabu, 5 November 2025.
Kabar ini langsung disambut positif oleh pelaku pasar yang menilai fundamental ekonomi nasional masih terjaga kuat.
IHSG sempat dibuka di zona merah pada level 8.213,60, turun 0,34% di awal perdagangan.
Baca Juga: Penyelidikan Kecelakaan Kereta Api di Prambanan, Fokus Dugaan Palang Pintu Bermasalah
Bahkan nilainya sempat menyentuh titik terendah di 8.181,90.
Namun menjelang pengumuman resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), indeks mulai menanjak dan terus menguat hingga sesi penutupan.
Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup di level 8.318,52, naik 76,61 poin atau 0,93%.
Nilai transaksi mencapai Rp18,51 triliun dengan 35,26 miliar lembar saham berpindah tangan dalam 2.199.263 kali transaksi.
Sinyal Optimisme dari Pertumbuhan Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh Edy Mahmud, menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil meski tekanan global meningkat.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 bila dibandingkan dengan triwulan III 2024 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,04%. Secara kuartalan (q to q), tumbuh 1,43%,” ujar Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
Data ini menjadi sinyal positif di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Baca Juga: Soeharto Resmi Diusulkan dapat Gelar Pahlawan Nasional, Begini Alasan Fadli Zon
Pelaku pasar menilai, angka tersebut menunjukkan bahwa daya beli masyarakat dan aktivitas investasi masih cukup kuat menopang perekonomian domestik.
Bos Bursa: Reaksi Pasar Bukti Kepercayaan Investor
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengungkapkan penguatan IHSG setelah pengumuman data ekonomi mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek pasar modal Indonesia.
“Iya, pertanda baik IHSG menghijau usai pengumuman. Ekspektasi pelaku pasar berarti cukup positif setelah data ekonomi dirilis,” kata Iman Rachman kepada wartawan usai acara Economic Outlook di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
Baca Juga: Yili Indonesia Dairy Raih TOP Human Capital Awards 2025, Bukti Nyata Komitmen pada Pengembangan SDM
Ia menjelaskan bahwa tren ini perlu dijaga agar momentum penguatan tidak hanya bersifat sesaat.
“Kalau ekonomi terus tumbuh dan pasar terjaga stabil, maka basis investor akan makin kuat. Ini momentum yang harus dimanfaatkan,” tambahnya.
Rincian Pergerakan Pasar Saham
Pada perdagangan hari ini, sektor keuangan, komoditas, dan infrastruktur menjadi penopang utama penguatan IHSG.
Baca Juga: Calon Pahlawan Nasional, Nama Soeharto dan Gus Dur Resmi Diserahkan kepada Presiden
Artikel Terkait
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III Tahun 2025 Sebesar 5,04 Persen, Turun Dibanding Sebelumnya dan Meleset dari Prediksi Gubernur BI
BPS: Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun Tipis Sekitar 4.000 Orang per Agustus 2025
Bangkrut? Pizza Hut Terancam Dijual: Antara Bertahan atau Dilepas
Eni dan Petronas Gabungkan Aset di Indonesia dan Malaysia
Mitsubishi Akuisisi Saham KIS Group Indonesia, Masuk ke Pasar Biogas Global